Jenis Jenis Banjir - Pengertian , Penjelasan, Penyebabnya , Dampak, Antisipasi Banjir dan Banjir Terparah di Dunia dan Indonesia
Table of Contents
Apa Itu Banjir ?
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Bajir berarti banyak air dan
kadang-kadang mengalir, atau peristiwa negara yang tenggelam karena
peningkatan volume air. Secara umum, banjir terjadi ketika volume air
meningkat di badan air, seperti sungai dan danau, menghancurkan
bendungan dan merampas air dari batas alami.
Jenis-Jenis Banjir yang Dikenal di Indonesia
1. Banjir Air
Banjir ini seringkali terjadi saat ini lantaran kondisi air yang meluap di sungai, danau, maupun selokan.Jika hujan terjadi cukup lama sehingga sungai, danau, ataupun selokan tidak lagi bisa menampung air hujan.
2. Banjir Rob Atau Banjir Laut Pasang
Jenis banjir ini terjadi disebabkan oleh naiknya permukaan air laut atau air pasang menuju ke daratan sekitar.Banjir ini biasanya terjadi dan menimpa permukiman atau kota yang berada di tepi laut seperti Jakarta Utara.
3. Banjir Bandang
Jenis banjir ini merupakan banjir yang tidak membawa air, tetapi juga material lainya seperti sampah dan lumpur.Biasanya, banjir bandang ini terjadi disebabkan oleh bendungan air atau tanggul yang jebol. Banjir ini tergolong berbahaya.
4. Banjir Lahar
Jenis banjir ini disebabkan oleh lahar gunung berapi yang masih aktif saat mengalami erupsi atau meletus.Erupsi membuat gunung mengeluarkan lahar ke daerah sekitar sehingga air sungai akan mengalami pendangkalan dan meluap.
5. Banjir Lumpur
Masih ingat dengan peristiwa Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur? Nah, hal ini bisa disebut sebagai banjir lumpur.Jenis banjir disebabkan oleh keluarnya material lumpur dari dalam bumi yang kemudian menutupi permukaan sekitarnya.
6. Banjir Cileuncang
Dari namanya, jenis banjir ini diserap dari bahasa Sunda. Banjir ini terjadi lantaran aliran air yang deras akibat hujan.Namun, air tidak bisa mengalir karena posisi lokasi yang terlalu rendah dibandingkan kawasan sekitarnya.
Jenis-Jenis Banjir Lainnya
Jenis banjir di negara lain tentu berbeda. Ada sejumlah jenis banjir yang bisa dilihat dari mana sumber air.
1. Banjir Sungai
Banjir ini identik dengan banyaknya jumlah air di sungai, saluran air, kanal banjir, danau, dan lainnya.Meluapnya air sungai karena meningkatnya curah hujan dan sungai tidak bisa lagi menampungnya.
2. Banjir Hujan
Jenis
banjir ini terjadi lantaran meluapnya air yang datang dari hujan atau
mencairnya salju yang kemudian merambah ke kawasan permukiman.Biasanya, saat salju mencair maka jumlah air yang ada meningkat dan menyebabkan daerah tersebut banjir.
3. Banjir Air Tanah
Banjir ini terjadi lantaran meningkatnya jumlah debit air di bawah tanah dan kemudian muncul ke permukaan.
Penyebab Banjir
Banjir
terjadi bukan hanya tanpa sebab, namun disebabkan oleh banyak faktor
baik berupa faktor alam maupun faktor manusia. Berikut adalah berbagai
penyebab terjadinya salah satu bencana hidrometeorologi ini.
Kondisi Topografi
Intensitas Hujan yang Tinggi
Penyumbatan Aliran Air
Sedikitnya Area Peresapan Air
Penggundulan Hutan
Dampak Dari Banjir
- Kerusakan fasilitas dan infrastruktur (rumah, mobil, bangunan, dll.)
- Jika jalur transportasi dan komunikasi lumpuh, banjir dapat melumpuhkan transportasi sedangkan dalam hal banjir fasilitas dan infrastruktur, yang mendukung komunikasi, rusak.
- Kerusakan harta benda dan bahkan bahaya fana.
- Aktivitas manusia berhenti.
- Polusi lingkungan.
- Banjir dapat menyebabkan erosi dan bencana lainnya.
Keuntungan Bagi Alam dan Lingkungan
Dalam
sudut pandang lain, banjir ternyata dapa memberikan manfaat bagi alam
dan lingkungan. Manfaat ini nantinya juga akan dinikmati oleh manusia.
Berikut ini adalah keuntungan darii banjir bagi alam dan lingkungan, antara lain:
- Mengisi kembali air tanah
- Menyuburkan serta memberikan nutrisi kepada tanah
- Banjir menyediakan air yang cukup bagi kawasan kering dan semi-kering dengan curah hujan yang tidak menentu sepanjang tahun
- Air banjir tawar berperan penting dalam menyeimbangkan ekosistem sungai dan menjadi faktor utama menyeimbangkan keragaman makhluk hidup
- Banjir membawa banyak nutrisi untuk danau dan sungai yang bermanfaat bagi industri perikanan
- Ikan memanfaatkan banjir untuk berenang mencari habitat baru
- Burung mendapatkan manfaat dari produksi pangan yang meledak setelah banjir
Cara Mengantisipasi dan Mengatasi Banjir
Peristiwa banjir
yang identik dengan sebutan bencana tentunya memerlukan perhatian serius
untuk bisa diantisipasi dan diatasi apabila telah terjadi. Beberapa
langkah yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi dan mengatasi
terjadinya banjir sehingga mampu meminimalisir kejadian ataupun dampak
yang ditimbulkan, antara lain:
- Penanaman dan pengubahan mindset atau pola pikir, sikap atau tingkah laku serta aspek spiritual manusia untuk lebih menghargai alam
Sebagaimana
telah kita ketahui bahwa ilmu alam merupakan ilmu pasti, meskipun kita
enggan untuk benar-benar mengakui dan menyadari fakta tersebut. Alam
sebagai ilmu pasti tidak akan mengenal akan istilah basa-basi.
Sebagaimana kita pelajari bahwa rumus dalam ilmu alam sendiri sangatlah
jelas atau tidak bertele-tele. Berbeda dengan manusia yang penuh dengan retorika
atau karang-mengarang yang hanya mencari menangnya sendiri. Sebagaimana
contoh bahwa alam itu pasti dan jelas adalah struktur yang tersusun
pada orbit planet di tata surya. Semuanya pasti dan jelas, jauh dari retorika.
apabila tidak ingin mengalami bencana banjir, janganlah membuang sampah
sembarangan, membabat dan membakar hujan semaunya. Namun cobalah untuk
mulai merawat alam itu sendiri dengan cara, seperti reboisasi
sehingga alam yang kita tinggali ini memiliki kemampuan untuk melakukan
resapan air dan menyimpan cadangan ketersediannya sebagai kebutuhan
hidup. Ajarkan perilaku tersebut sejak dini, lalu berlakukan untuk semua
kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
- Pembuatan lubang biopori
Lubang biopori
merupakan lubang yang dibuat di sekitar tempat tinggal kita. Dengan
kata lain, lubang ini merupakan lubang resapan air yang berada di
lingkungan sekitar. Lubang ini nantinya bisa diproyeksikan menjadi reservoir (sumur) dan resapan alam. Dan juga memungkinkan mikroba tanah atau makhluk kecil yang ada di dalam tanah ikut membantu melakukan resapan air yang menggenang di atasnya secara alami.
- Menyediakan rumah siaga banjir
Penyediaan
rumah siaga banjir ini dimaksudkan sebagai tempat penampungan atau
pengungsian saat banjir terjadi. Pengadaan rumah siaga banjir ini bisa
dilakukan oleh kelompok masyarakat secara swadaya maupun bekerjasama
dengan perangkat pemerintahan setempat, seperti kelurahan dan bupati.
Hal-hal yang bisa dikoordinasi dengan adanya rumah siaga ini, berupa
bahan makanan, pakaian, obat-obatan, komunikasi, evakuasi hingga
ketersedian air bersih.
- Manajemen (pengaturan) hulu dan hilir sungai
Mengapa
sungai? Karena sungai merupakan salah satu organ vital yang berfungsi
sebagai tempat mengalirnya air menuju muara hingga berakhir di lautan.
Manajemen ini memang memerlukan usaha yang ekstra karena hasil yang
maksimal hanya akan diperoleh apabila masyarakat dan pemerintah setempat
mau bekerjasama, sekaligus mencanangkan antisipasi yang akan dilakukan
saat banjir terjadi.
Salah satu yang bisa dilakukan ialah dengan
cara menerapkan sistem ramah lingkungan pada sungai yang ada di tempat
tersebut, seperti melakukan konservasi air pada sungai.
- Memfungsikan sungai, selokan maupun saluran drainase sebagaimana mestinya
Artinya sungai, selokan maupun saluran drainase
tidak dijadikan sebagai tempat pembungan sampah yang nantinya akan
mengganggu jalannya aliran air yang mengalir atau tersumbat. Apabila
terjadi sumbatan, sudah tentu aliran air akan terhambat sehingga alir
yang tidak bisa mengalir akan meluber ke lingkungan sekitarnya.
- Melarang pembangunan rumah di dekat-dekat sungai
Membangun
rumah di dekat-dekat sungai tentunya akan merusak tatanan lingkungan
dan juga bisa merusak struktur tanah yang ada di dekat sungai. Hal ini
bisa berakibat proses resapan air tidak berjalan maksimal.
- Reboisasi dan anti illegal logging
Reboisasi
atau penanaman pohon kembali patut dilakukan bahkan digalakkan,
mengingat hutan-hutan yang ada sudah mulai habis terbabat ulah tangan
manusia yang tidak bertanggungjawab dan bertindak semaunya sendiri. Aksi
ini juga harus lebih di-intens-kan atau lebih digalakkan di kawasan
perkotaan, menilik di kota-kota besar sudah jarang sekali pepohonan yang
tumbuh sehingga proses penyerapan airnya kurang baik dan udara juga
terasa lebih panas dan tidak heran apabila pusat kota, seperti ibukota
Jakarta selalu mengalami kebanjiran bahkan sudah menjadi musiman setiap
tahunnya.
Banjir Terparah di Dunia dan Indonesia
Berdasarkan
sejarah, berikut ini adalah 10 banjir terbesar yang pernah terjadi di
dunia. Puluhan ribu jiwa melayang dan kerugian ekonomi mencapai
triliunan menjadi catatan kelam.
- Banjir Lumpur di Vargas, Venzuella – Banjir ini menyebabkan 10% populasi di kota Vargas meninggal. Banjir lumpur yang menghantam pada tahun 1999 menimbulkan kerugian hingga 40,5 triliun rupiah.
- Banjir St. Lucia, Belanda – Sebanyak 80 ribu nyawa warga St. Lucia, Belanda melayang ketika banjir ini terjadi di tahun 2000
- Banjir China – Pada tahun 1931 terjadi tragedi mengerikan bagi negara tirai bambu ini. Sebab, air dari sungai Yangtze dan Huai meluap secara bersamaan akibat salju yang mencair. Aliran banjir yang deras menyapu kota dan menyebabkan 4 juta manusia meninggal dunia dan 28,5 juta manusia harus mengalami kerugian fisik dan material
- Banjir St. Marcellus 1362 – Banjir ini melanda Belanda, Jerman dan Denmark pada tahun 1362 dan menewaskan 25 ribu jiwa
- Banjir Dam Banqiou – Banjir ini deisebabkan oleh meluapnya Dam Banqiou pada tahun 1975 di China. Sebanyak 10 juta orang mengalami kerugian dan diperkirakan 231 ribu jiwa meninggal dunia
- Banjir All Saints – Sebagian wilayah Belanda berada dibawah permukaan laut. Hal ini menjadikan wilayahnya berisiko tinggi terkena banjir. Pada tahun 1570, Belanda dilanda banjir mematikan yang menyebabkan 20 ribu jiwa melayang
- Banjir St. Marcellus 1219 – Sebelum terjadi banjir di tahun 1362, St. Marcellus juga pernah mengalami banjir pada tahun 1219 yang menyebabkan 36 ribu nyawa melayang
- Banjir Guatemala Timur – Badai di Pasifik yang terjadi pada tahun 1419 membuat Guatemala dilanda banjir besar. Korban jiwa mencapai 40 ribu orang dan menciptakan kerusakan yang sangat parah
- Banjir Tiajin – Meluapnya sungai Haihe di China pada tahun 1939 menyebabkan banjir aprah di Tiajin. 20 ribu orang meninggal dan 14,7 juta lain mengalami kerugian materi dan non materi
- Banjir Jerman – Pada tahun 1717, tepatnya pada malam natal Jerman dihantam banjir besar. Dalam bencana ini, 14 ribu orang dilaporkan tewas dan jumlah tersebut sekitar 30% dari populasi kota Butjadingen di Jerman
Selain daftar banjir terparah di dunia, berikut ini adalah 5 banjir terdahsyat yang pernah melanda wilayah Indonesia, yaitu:
- Banjir Bandang Bukit Lawang (2003) – Banjir bandang yang menghantam Bukit Lawang di Langkat, Sumatera Utara menjadi bukti nyata jika penggundulan hutan itu berbahaya. Hujan deras membuat longsor disertai banjir dan membuat apa saja yang di depannya hanyut. Banjir ini menewaskan 129 orang, termasuk 7 warga asing yang berwisata dan 100 orang dinyatakan hilang
- Banjir Bandang Jember (2006) – Banjir bandang dengan korban meninggal terbanyak terjadi di Jember, Jawa Timur. Bencana ini terjadi pada awal Januari 2016 karena luapan Sungai Denoyo dan juga Sungai Kaliputih. Akibatnya, sekitar 51 orang meninggal dunia dan 30 orang lainnya mengalami luka berat
- Banjir Jakarta (2007) – Jakarta memang dikenal sebagai kota langganan banjir. Banjir yang terjadi pada tahun 2007 silam membuat Jakarta digenangi air hingga ketinggian melebihi 3 meter. Bencana ini terjadi akibat tingginya curah hujan serta kiriman air dari 13 sungai yang melintasi Jakarta. Banjir ini menyebabkan 48 orang meninggal dunia di Jakarta dan 32 meninggal di Jawa Barat dan Banten
- Banjir Bandang Wasior (2010) – Banjir bandang besar pernah terjadi di Wasior, Papua Barat. Banjir ini terjadi akibat luapan sungai Batang Sala yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy. Banjir bandang ini menyebabkan 158 orang meninggal dan 145 orang lain dinyatakan hilang
- Banjir Bandang Tangse (2011) – Banjir bandang di Tangse, Aceh menyebabkan 24 orang meninggal dunia. Rata-rata korban yang meninggal akibat gelombang besar dari air yang meluap dan membawa ratusan log kayu hasil penebangan liar
Baca Juga: Letak geografis Indonesia Meliputi Keuntungan dan Kelemahan Letak Geografis Indonesia Secara Lengkap
Demikian Pembahasan Materi Kita Kali ini Mengenai Jenis Jenis Banjir. Jangan Lupa Tetap Bersama Kami . Semoga Bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita. Terimakasih.
Penelusuran yang terkait dengan Jenis Jenis Banjir
- jenis-jenis banjir pdf
- jenis jenis banjir brainly
- jenis-jenis banjir menurut para ahli
- banjir adalah
- banjir air
- penyebab banjir
- pengertian banjir lokal
- bencana tsunami merupakan contoh dari jenis banjir
Post a Comment