Narkoba Adalah - Sejarah Singkat , Jenis-Jenis Narkoba, Bahaya Narkoba, Kelebihan dan Kekurangan dan Bahaya Narkoba

Table of Contents

Apa Itu Narkoba ?

Narkotika berasal dari bahasa Inggris “narcotics” yang artinya obat bius. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-undang No.35 tahun 2009). Cara kerja narkotika mempengaruhi susunan saraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun. Daftar lengkap Golongan Narkotika dapat Anda temukan di Permenkes no. 41 tahun 2017. Secara garis besar yang temasuk jenis Narkotika adalah:
  1. Tanaman Papaver, opium mentah, opium masak (Candu, Jicing, jicingko), opium obat, morfin, kokain ekgonina, tanaman ganja dan damar ganja.
  2. Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina
  3. Campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut diatas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-undang No 5 tahun 1997). Tetapi setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke dalam golongan narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika golongan III dan IV sesuai UU No. 5 tahun 1997.

Penggolongan psikotropika:
  1. Psikotropika golongan I: yaitu psikotropika yang tidak digunakan untuk tujuan pengobatan dengan potensi ketergantungan yang sangat kuat
  2. Psikotropika golongan II: yaitu psikotropika yang berkhasiat terapi tetapi dapat menimbulkan ketergantungan.
  3. Psikotropika golongan III: yaitu psikotropika dengan efek ketergantungannya sedang dari kelompok hipnotik sedatif.
  4. Psikotropika golongan IV: yaitu psikotropika yang efek ketergantungannya ringan.
Zat Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistem saraf pusat. Zat adiktif adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin. Contohnya:
  1. Alkohol yang mengandung ethyl etanol
  2. Inhalen/ Sniffing (bahan pelarut) merupakan zat organik (karbon) yang mengeluarkan efek yang sama dengan minuman beralkohol
  3. Obat anaestetik jika aromanya dihisap, misalnya lem/ perekat, aceton, ether dsb.
  4. Nikotin
  5. Cafein
  6. Zat desainer yaitu zat/ obat-obat rancangan sendiri yang efeknya serupa dengan narkotika atau psikotropika

Dari istilah Narkoba dan Napza, dalam dunia rehabilitasi keduanya disebut sebagai zat psikoaktif. Hal ini dikarenakan zat psikoaktif menyebabkan perubahan pada struktur dan cara kerja otak.
Adapun penggolongan napza sendiri dapat digolongkan menjadi 5 golongan yaitu:
  1. Stimulan yaitu zat yang mempunyai efek meningkatkan atau memicu kerja susunan saraf pusat.
  2. Depresan yaitu zat yang mempunyai efek menurunkan atau berefek merelaksasi kerja susunan saraf pusat.
  3. Halusinogen yaitu zat yang mempunyai efek penggunanya dapat berhalusinasi dan meningkatkan kepekaan saraf-sarafnya
  4. Opioid yaitu zat yang mempunyai efek menghilangkan rasa sakit dan menyebabkan penggunanya merasakan sensasi alam bawah sadarnya
  5. Others yaitu zat yang mempunyai efek 2 atau lebih misalnya ganja mempunyai efek stimulan sekaligus depresan sesuai dosis penggunanya.


Sejarah Singkat Narkoba

Pengertian narkoba sangat beraneka ragam. Tetapi dari makna narkoba tetaplah sama. Yaitu zat atau obat-obatan yang bisa membuat ketegantungan dan berkhayal tinggi bagi pemakainya. Obat-obatan tersebut terbuat dari tanaman atau bukan tanaman dan sintesis serta semi sintesis.
Awal adanya narkoba yaitu di Samaria pada tahun 2000 SM yang dikenal dengan opium atau candu. Bunga opium tumbuh subur di dataran tinggi yang ketinggiannya mencapai 500 m diata permukaan laut. Penyebaran bunga opium ke arah Cina, India dan beberapa wialayah asia lainnya. Pertumbuhan bunga opium di Cina sangat subur dalam penyebarannya.
Pada tahun 1806 dokter yang bernama Friedrich Wilhelim sertuner menemukan campuran bunga candu dengan amoniak. Campuran ini dinamakan morphhin yang namanya diambil dari nama dewa mimpi dari Yunani bernama Morphius.Kemudian pada tahun 1856, ketika perang saudara di Amerika Serikat, morphin menjadi semakin terkenal. Awalnya Morphin digunakan untuk penghilang rasa sakit yang diderita ketika terluka di medan perang. Namun banyak tentara yang ketagihan mengkonsumsi mophin.

Pada tahun 1874, Alder Wright yang merupakan ahli kimia London merebus cairan morpin dengan asam anhidrat. Adam ini merupakan cairan ama yang ada pada jamur. Campuran kedua ini diuji cobakan pada seekor anjing.Hasilnya anjing tersebut langsung tiarap, mengantuk, ketakutan dan muntah-muntah. Pada tahun 1898, campuran tersebut diproduksi dengan nama Heroin sebgai obat penghilang rasa sakit.
Di akhir tahun 1970-an, pusat penyebaran candu dunia berada di daerah Golden Triangle yang memproduksi 700ribu tin setiap tahunnya.  Tingkat tekanan hidup manusia yang tinggi  dan teknologi yang semakin maju memberikan dampak yang cukup tinggi. Tekonologi yang semakin maju membuat campuran-campuran morphin menjadi semakin mudah dibentuk obat-obatan.

Tokoh-Tokoh Perkembangan Narkoba

Dalam pembuatan narkoba ini ada beberapa tokoh yang ikut berperan dalam menciptakan atau menghasilkan narkoba dengan berbagai jenis bahan. Tahun 1806 yang bernama Friedcich Wihelim Sertuner merupakan dokter dari westphalia yang menemukan modifikasi candu peertama kali. Ada juga Alder Wright (1874) dari London dan masih ada beberapa tokoh lain pencetus narkoba.


Jenis-Jenis Narkoba

1. Sabu-sabu

Sabu-sabu adalah jenis narkotika yang cukup populer di Indonesia. Metamfetamin, sebutan lain dari sabu-sabu, adalah bubuk putih yang penggunaannya bisa diisap, dihirup, atau melalui suntikan.
Dengan sifatnya yang stimulan dan halusinogen, metamfetamin dapat merangsang otak untuk menciptakan euforia, imajinasi, dan khayalan tingkat tinggi.
Efek dari sabu-sabu relatif singkat, sehingga membuat pemakainya cenderung mengonsumsi secara berulang dalam rentang waktu berdekatan.
Bahaya yang dapat ditimbulkan meliputi sesak napas, detak jantung semakin cepat, meningkatnya tekanan darah, dan suhu tubuh meninggi. Tidak hanya itu, penggunaan jangka panjang juga bisa menyebabkan:
  • Penurunan berat badan ekstrem
  • Masalah gigi dan kulit
  • Berbagai gangguan mental seperti depresi, cemas berlebih, delusi, halusinasi, dan kebingungan
  • Bayi lahir cacat dan risiko keguguran pada ibu hamil
  • Risiko penularan penyakit aids dari penggunaan bersama jarum suntik

2. Kokain

Kokain adalah jenis narkoba yang berasal dari tanaman Erythroxylon coca, dari Amerika Selatan. Daun tanaman ini biasanya dimanfaatkan untuk mendapatkan efek stimulan, yaitu dengan cara dikunyah. Kokain dapat memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat. Sementara efek buruk lainnya bagi tubuh adalah:
  • Dapat memberikan efek kegembiraan yang berlebihan bagi si pengguna.
  • Sering merasa gelisah.
  • Menurunnya berat badan.
  • Timbul masalah pada kulit.
  • Mengalami gangguan pernafasan.
  • Sering kejang-kejang.
  • Sering mengeluarkan dahak.
  • Mengalami emfisema (kerusakan pada paru-paru).
  • Turunnya selera makan.
  • Paranoid
  • Gangguan penglihatan.
  • Sering merasa kebingungan.

3. Heroin

Heroin, atau yang juga populer dengan sebutan putaw, adalah narkotika yang terbuat dari poppy, bunga liar yang biasa tumbuh di area pegunungan. Penggunaannya dapat melalui suntikan, hirup, dan isap.Obat terlarang ini mudah terserap ke dalam darah, lalu terbawa hingga ke otak. Heroin dapat memunculkan euforia berlebih pada pemakainya, diikuti dengan sensasi berat di kaki dan lengan, serta pikiran yang tak stabil.Efek buruk yang ditimbulkannya adalah:
  • Melambatnya denyut nadi.
  • Tekanan darah menurun.
  • Lemah otot.
  • Pupil mengecil.
  • Hilang kepercayaan diri.
  • Suka menyendiri.
  • Sering berperilaku buruk, seperti berbohong dan menipu.
  • Kesulitan buang air besar.
  • Sering tidur.
  • Kemerahan dan rasa gatal pada hidung.
  • Gangguan bicara (cadel).

4. Ekstasi

Selain bersifat stimulan, jenis narkotika yang satu ini juga dapat dikategorikan sebagai halusinogen. Ekstasi merupakan narkoba sintetis, alias buatan manusia dan bukan dari tanaman. Dibuat dari tiga campuran zat, yaitu katinon, pentilon, dan cannabinoid sintetis.
Ekstasi berbentuk pil, tablet, dan cairan yang disuntikkan ke pembuluh darah, bekerja dengan meningkatkan senyawa kimia yang ada di otak, seperti serotonin dan neropinefrin.
Peningkatan hormon tersebut dapat mengubah suasana hati, mood, dan emosi. Pemakai akan merasakan euforia berlebih dari dorongan energi yang bertambah. Tapi saat efeknya habis, penggunanya akan merasa kebingungan, cemas, dan sulit tidur.
Bahaya yang dapat ditimbulkan meliputi:
  • Detak jantung semakin kencang
  • Otot-otot menegang
  • Gangguan penglihatan
  • Mual dan nyeri di perut
  • Pusing
  • Keringat dingin

5. Ganja

Dari jenis-jenis narkoba yang beredar di Indonesia, ganja merupakan salah satu yang banyak disalahgunakan. Ganja terbuat dari tanaman Cannabis sativa. Penggunaan yang paling populer adalah dengan cara diisap seperti sedang merokok.Ganja dapat digolongkan sebagai stimulan, depresan, dan halusinogen sekaligus. Seseorang menggunakannya untuk mendapat sensasi terbang atau fly, menenangkan pikiran, dan mengubah suasana hati.Adapun bahaya narkoba jenis ganja bagi tubuh adalah:
  • Denyut nadi dan jantung lebih cepat.
  • Mulut dan tenggorokan terasa kering.
  • Sulit dalam mengingat.
  • Sulit diajak berkomunikasi.
  • Kadang-kadang terlihat agresif.
  • Mengalami gangguan tidur.
  • Sering merasa gelisah.
  • Berkeringat.
  • Nafsu makan bertambah.
  • Sering berfantasi.
  • Euforia.

6. LSD

LSD adalah jenis narkoba yang tergolong halusinogen. Biasanya berbentuk lembaran kertas kecil, kapsul, atau pil. Efek buruknya bagi kesehatan adalah:
  • Sering berhalusinasi mengenai berbagai kejadian, tempat, warna, dan waktu.
  • Sering terobsesi dengan apa yang ada dalam halusinasinya.
  • Sering juga mengalami paranoid akibat hal-hal yang dihalusinasikannya.
  • Denyut jantung dan tekanan darahnya meningkat.
  • Diafragma mata melebar.
  • Mengalami demam.
  • Sering depresi dan merasa pusing.
  • Memiliki rasa panik dan takut yang berlebihan.
  • Mengalami gangguan persepsi.

7. Morfin

Morfin merupakan narkotika yang bersifat analgesik. Berasal dari kata morphous yang memiliki makna ‘dewa mimpi’, morfin adalah alkaloid yang dapat ditemukan pada tanaman opium.
Sesuai dengan sifatnya, morfin mampu meredakan nyeri atau rasa sakit yang ada pada anggota tubuh. Beberapa obat-obatan umum juga masih ada yang mengandung zat ini, tapi dalam dosis ketat sesuai saran kesehatan.
Beberapa efek buruk yang timbul dari pemakaian narkoba jenis morfin adalah:
  • Menurunkan kesadaran.
  • Menimbulkan euforia atau rasa bahagia luar biasa.
  • Kebingungan.
  • Berkeringat.
  • Pingsan.
  • Jantung berdebar-debar.
  • Gelisah.
  • Perubahan suasana hati.
  • Mulut kering.
  • Kejang lambung.
  • Produksi air seni berkurang.
  • Gangguan menstruasi dan impotensi.

8. Flakka

Flakka merupakan salah satu jenis narkotika baru dan belum terlalu marak di Indonesia. Menurut BNN, obat ini ditengarai sudah masuk ke Tanah Air sebelum 2017.Harga jual flakka diklaim lebih murah dari jenis narkotika lain. Tapi, efeknya bisa mencapai 10 kali lipat dari kokain. Efek yang sangat kuat bisa membuat pemakainya seolah-olah merasa bukan manusia, alias hilang rasionalitas.
Flakka berbentuk serbuk kristal, memiliki bahaya yang tidak boleh diremehkan. Salah satunya adalah gejala perilaku was-was atau waspada berlebihan.Efek sampingnya mirip dengan kokain dan amfetamin, yaitu detak jantung semakin cepat, tekanan darah tinggi, hingga membuat tubuh lemah.

9. Amfetamin

Sebenarnya, secara farmalogi, amfetamin masuk dalam kategori psikotropika. Hanya saja, sering disalahgunakan sebagai stimulan. Obat ini kemudian diklasifikasikan sebagai obat-obatan terlarang, karena banyaknya kasus penyalahgunaan tersebut.Amfetamin mampu merangsang otak untuk mengubah suasana hati, meningkatkan mood, dan membangkitkan euforia. Ini tak lepas dari produksi dopamin di otak yang terus dipacu. Tak jarang, amfetamin kerap disalahgunakan oleh orang-orang yang sedang depresi dan stres.
Efek samping dari penggunaan amfetamin meliputi:
  • Gangguan jantung
  • Kerusakan pembuluh darah
  • Berkurangnya urine
  • Menghambat penyerapan sejumlah nutrisi
  • Penurunan berat badan
  • Sakit kepala
  • Hilang nafsu makan
  • Rentan perdarahan, terutama pada hidung
  • Mudah gugup dan gelisah
  • Penurunan gairah seksual
  • Kaku otot
  • Gangguan penglihatan
  • Muncul ruam pada kulit
  • Badan gemetar

10. Kodein

Kodein merupakan bagian dari obat-obatan opioid. Mengutip Australian Alcohol and Drug Foundation, kodein dapat memunculkan rasa kepuasan, kesenangan, relaksasi, hingga pereda nyeri pada anggota tubuh.
Penggunaan narkotika apapun jenis selalu terdapat risiko dan bahaya yang mengintai, termasuk kodein. Efek samping yang dapat ditimbulkan kodein adalah:
  • Mudah gelisah
  • Pusing atau sakit kepala tidak biasa
  • Kebingungan
  • Kaku otot di sejumlah bagian tubuh
  • Penglihatan kabur
  • Muncul ruam pada kulit
  • Sulit buang air kecil
Sedangkan efek yang lebih buruk bisa saja terjadi jika mengalami overdosis, berupa:
  • Kejang
  • Gangguan emosi
  • Mati rasa
  • Halusinasi tinggi
  • Penurunan fungsi otak yang dapat menyebabkan koma hingga kematian


Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan

Menurunnya Tingkat Kesadaran

Bahaya narkoba bagi kesehatan akan muncul ketika menggunakannya dalam dosis berlebihan. Terutama ketika narkoba mulai menurunkan tingkat kesadaran. Selain akan mengganggu aktivitas, penggunaan bagi pelajar akan mengganggu cara berpikirnya. Efek penggunaan narkoba ini tidak hanya dirasakan saat menggunakannya saja. Pengguna masih akan merasakan efeknya setelah beberapa jam kemudian. Pengguna akan lebih sulit fokus apalagi mengambil keputusan.
Pada beberapa kasus, pengguna akan sulit terbangun. Hilangnya kesadaran ini akan membuat koordinasi tubuh terganggu, sering bingung, dan terjadi perubahan perilaku. Dampak terburuk bagi pengguna, yakni menyebabkan hilangnya ingatan dan sulit mengenali lingkungan sekitar.
 

Kematian

Bahaya narkoba bagi kesehatan paling buruk bahkan bisa menyebabkan kematikan. Hal ini dipengaruhi oleh dosis penggunaan atau terjadinya overdosis. Pemakaian sabu-sabu, opium, dan kokain akan menyebabkan tubuh kejang. Kejang ini bisa berakibat fatal dan sebabkan kematian. Hal seperti ini harus diperhatikan dengan saksama sebab, kecanduan akan menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
 

Gangguan Kualitas Hidup

Bahaya narkoba tidak hanya mengancam kesehatan tetapi juga kualitas hidup penggunanya. Semakin lama penggunaan maka dosisnya akan menjadi semakin tinggi. Hal ini sangat membahayakan kesehatan, hilang kesadaran, dan sangat tidak nyaman. Pengguna juga akan merasa kecanduan setelahnya. Kualitas hidup seperti susah berkonsentrasi, mengalami masalah keuangan, hingga harus berurusan dengan pihak kepolisian.

Meningkatnya risiko penyakit

Meningkatnya risiko penyakit termasuk bahaya narkoba bagi kesehatan. Tidak hanya setelah menggunakan. Dampak buruk ini juga bisa dirasakan setelah terlalu lama menggunakannya. Bahkan, ketika sudah terlalu lama.Berbagai jenis masalah penyakit dan komplikasi akan lebih berisiko terjadi. Beberapa kondisi yang paling umum terjadi, yakni gangguang irama jantung, paru-paru, dan hipertensi. Selain fisik, narkoba juga akan mengganggu kesehatan mental.

Dehidrasi

Dehidrasi termasuk bahaya narkoba bagi kesehatan. Dehidrasi akan timbul ketika terjadi penyalahgunaan narkoba. Sebab, zat ini akan menyebabkan keseimbangan elektrolit berkurang hingga memicu badan kekurangan cairan. Efek yang akan terjadi, yakni tubuh kejang-kejang, halusinasi, perilaku agresif, dan sesak pada dada. Efek jangka panjangnya dapat menyebabkan kerusakan pada otak.

Halusinasi

Halusinasi muncul atas penyalahgunaan narkoba seperti ganja. Bahaya narkoba bagi kesehatan ini menyebabkan muntah, mual, rasa takut berlebih, dan gangguan kecemasan. Jika pengguna terus menggunakannya dalam jangka waktu lama, akan menyebabkan gangguan mental, depresi, dan kecemasan terus-menerus.

Kecanduan

Bahaya narkoba bagi kesehatan pada umumnya akan menimbulkan kecanduan. Kecanduan inilah yang nantinya akan menyebabkan komplikasi. Kecanduan akan menyebabkan pengguna terus menggunakannya.Hingga menyebabkan pengguna menjadi tidak terkontrol mengonsumsi dan terjadi overdosis. Sebab, semakin lama dosis yang digunakan sudah pasti menjadi semakin tinggi. Salah satu cara mengatasi yang bisa dilakukan adalah rehabilitasi. Bahkan seringkali rehabilitasi masih membuat pecandu kembali menggunakannya.

Meningkatkan Toleransi Obat

Beberapa jenis narkoba merupakan obat yang masih digunakan dalam dunia medis. Namun, masih tetap ada bahaya yang mengancamnya. Bahaya narkoba bagi kesehatan akan meningkatkan toleransi obat. Dampak terburuknya akan membuat efektivitas pengobatan sangat jauh berkurang. Bisa jadi akan hilang dan tidak berdampak apapun.

Merusak Kehidupan Sosial

Tidak hanya bahaya narkoba bagi kesehatan tetapi juga bahaya narkoba akan berdampak pada kehidupan sosial. Sebab, pengguna akan lebih sulit mengontrol emosi. Masalah akibat kecanduan yang dialami juga akan semakin tinggi. Hubungan dengan orang-orang sekitar menjadi sulit dilakukan.

Rusakan Sel Otak

Penyalahgunaan narkoba juga akan menyebabkan rusaknya sel otak. Bahaya narkoba bagi kesehatan ini jelas sangat berbahaya. Beberapa jenis narkoba membuat otak bekerja tidak sebagaimana mestinya. Narkoba jenis stimulan memaksa otak bekerja lebih cepat. Narkoba jenis ini juga akan menekan saraf pusat dan memaksa pengguna tenang,
Penggunaan dalam jangka waktu yang lama, akan memicu perubahan sel otak dan saraf. Kerusakan pada saraf otak akibat narkoba bisa menjadi permanen. Jika masih bisa dipulihkan, waktu yang dibutuhkan juga tidak sebentar.


Kelebihan Narkoba

Bagi para pemakai atau yang mengonsumsi narkoba, ada beberapa keuntungannya, yaitu:
  1. Ganja
    Sebelum ganja disalahgunakan, tanaman ganja digunakan untuk membuat kantung. Karena serat dari ganja sangat kuat. Selain itu, biji ganja bisa digunakan untuk bahan pembuat minyak
  2. Kokain
    Daun tanaman yang bernama Erythroxylon coca biasanya dikunyah untuk menghasilkan efek stimulan. Efek yang ditimbulkan yaitu mampu meningkatkan daya tahan dan stamina serta mampu mengurangi lelah yang dirasakan.
  3. Opioid
    Opium atau sering disebut opioid selama bertahun-tahun digunakan untuk penghilang rasa sakit dan mampu mencegah batuk dan diare.

Baca Juga: Jenis Jenis Banjir - Pengertian , Penjelasan, Penyebabnya , Dampak, Antisipasi Banjir dan Banjir Terparah di Dunia dan Indonesia


Kekurangan dan Bahaya Narkoba

Meskipun ada kelebihan dari penggunaannya, narkoba juga memilki kekurangan yang lebih banyak lagi, yaitu:
  1. Terjadinya perubahan sikap, kepribadianm dan perangai bagi para pemakainya.
  2. Membuat para pemakai kurang disiplin, nilai-nilai pelajaran dan sering membolos.
  3. Pemakai mudah tersinggung dan marah
  4. Pemakai suka mecuri agar is amembeli narkoba
  5. Tidak memperdulikan kesehatan diri sendiri.


Demikian Pembahasan Materi Kita Kali ini Mengenai Fungsi Narkoba. Jangan Lupa Tetap Bersama Kami . Semoga Bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita. Terimakasih.

Penelusuran yang terkait dengan Fungsi Narkoba
  • narkoba adalah
  • manfaat narkoba
  • jenis-jenis narkoba
  • sejarah narkoba
  • golongan narkotika
  • bahaya narkoba
  • efek narkoba
  • kumpulan tanaman narkoba

Post a Comment