Nadzom Alfiyyah Ibnu Malik 1002 Bait Alfiyah Ibnu Malik SAKU
Table of Contents
Kitab matan Alfiyah ibnu Malik merupakan kitab yang populer dan
sering di kaji pada kalangan pesantren. Setiap orang yang pernah nyantri
atau mondok di pesantren pasti pernah mempelajari kita yang satu ini.Kitab
matan Alfiyah ibnu Malik, merupakan kitab yang membahas tentang seluruh
Ilmu Nahwu dan Shorof. Namun dibalik kitab yang fenomenal ini, ternyata
ada kisah yang jarang kita ketahui. Kisah ini pula yang mempengaruhi
berubahnya jumlah baik dalam kitab tersebut yang tadinya berjumlah 1000
bait menjadi 1002 bait.
Baca Juga: Letak geografis Indonesia Meliputi Keuntungan dan Kelemahan Letak Geografis Indonesia Secara Lengkap
Siapa penulisnya?
Nama penulisnya sebagaimana yang tercantum pada judul buku yang dikenal oleh banyak orang, yaitu Ibnu Malik (putra/cucu Malik). Nama lengkapnya adalah Muhammad Jamaluddin bin Abdullah bin Malik Ath-Tha`i Al-Jayyani Ad-Dimasyqi Asy-Syafi’i An-Nahwi, kunyah-nya adalah Abu Abdillah.Beliau lahir di negeri Andalusia pada tahun 600H, lalu ia merantau dan hijrah ke Damaskus. Disana ia belajar dan membekali dirinya dengan berbagai disiplin ilmu. Kemudian beliau menetap di sana mengajarkan ilmu yang telah ia pelajari dan menulis buku, hingga ajal menjemputnya pada tahun 672 H.
Jumlah baitnya?
Kebanyakan orang -terutama dari kalangan santri dan penuntut ilmu- belum mengetahui bahwa Alfiyah ternyata adalah ringkasan. Wow, nazham dengan jumlah 1002 bait disebut ringkasan, lalu bagaimana dengan aslinya? Jadi perlu Anda ketahui, bahwa nama asli matan ini adalah alkhulashah yang berarti ringkasan.Alfiyah adalah ringkasan dari karya beliau sendiri yang berjudul Al-Kaafiyah Asy-Syaafiyah, sebuah matan nazham pula yang berjumlah tentunya lebih banyak sebelum diringkas, yaitu sekitar 2757 bait.
Kenapa Kitab Alfiyah ini mempunyai lebih hanya 2 Bait?
Hal
ini terjadi ketika beliau mulai menulis kitab Alfiyah ini. Ketika
beliau memulai menulis baik setiap huruf – huruf, kalimat, dan akhirnya
tersusun menjadi sebuah nazam yang utuh. Ketika proses penulisan itu
berjalan suatu kejadian aneh terjadi. Pada saat beliau sampai pada
nadzam baris kelima, yakni :
فائقة ألفية ابن معطي #……………………………..
………………………….#……….…………………….
………………………….#……….…………………….
Artinya : “…….. # Kitab Alfiyyah ini lebih mengungguli kitab Alfiyah Ibnu Mu’thi.”
Tiba
– tiba semua hafalan dan memori dalam otak yang semula beliau hafal,
semua rancangan 1000 nadzam itu pun hilang, sirna hingga beliau tidak
bisa mengingat satu huruf sama sekali. Kebingungan pun mendera dan
mengusik hati beliau. Hari demi hari lamanya penulisan kitab ini
terhenti. Hingga akhirnya suatu hari beliau berziarah ke makam gurunya
yang bernama Imam Ibnu Mu’thi.
Imam Ibnu Mu’thi ini merupakan guru
dari Imam Ibnu Malik dan Beliau juga memiliki sebuah kitab susunan yang
berisi 1000 nadzam, sama seperti kitab Alfiyah ibnu Malik yang lebih
dikenal dengan nama Alfiyyah Ibnu Mu’thi.
Sebagai penghilang
kesedihannya, beliau (Imam Ibnu Malik) membaca tahlil, tahmid, dan
takbir di makam guru beliau tersebut. Sampai suatu saat tanpa sadar
beliau tertidur disana.
Di dalam tidurnya beliau bermimpi bertemu
dengan Imam Ibnu Mu’thi yang menegurnya bahwa apa yang Imam Ibnu Malik
lakukan pada saat menyusun kitab Alfiyyah ini, terdapat suatu kesalahan.
Dalam mimpi tersebut Imam Ibnu Mu’thi berkata “Wahai muridku, apakah kamu lupa siapakah aku ini?”
Beliau
pun seketika terbangun dari keterjagaannya dan masih dalam kebingungan
serta terkejut, lalu beliau teringat akan sebuah nadzam terakhir yang
beliau tulis. Sehingga beliau teringat “ya di situlah akar
permasalahanya,” pikir beliau.
Di dalam nazam terakhir yang beliau tulis, beliau menyebutkan bahwa kitab Alfiyyah ini yang beliau susun lebih mengungguli dari kitab Alfiyah yang disusun terlebih dahulu oleh guru beliau yakni Imam Ibnu Mu’thi. Hal ini sangat bertentangan dengan sifat akhlakul karimah, tata krama yang seharusnya dilakukan oleh seorang murid kepada gurunya.
Sehingga
untuk menenebus kesalahan dan sebagai rasa permintaan maaf dan ampunan
dari Allah Swt serta guru beliau tersebut, maka beliau pun menambahkan
dan menyusun dua nadzam di bawah ini :
وهو بسبق حائز تفضيلا # مستوجب ثنائي الجميلا
“Beliau lebih memperoleh keutamaan karena lebih awal # Beliau behak atas sanjunganku yang indah. “
والله يقضي بهبات وافرة# لي وله في درجات الأخرة
“Semoga Allah menetapkan karunianya yang luas untukku dan untuk beliau pada derajat-derajat tinggi akhirat.”
Setelah
beliau menyusun dua nadzam di atas yang menjadi ungkapan hati beliau,
maka dengan izin Allah semua susunan 1000 nazam yang semula hilang dari
ingatan memori beliau tersebut seketika itu juga kembali lagi dan Imam
Ibnu Malik dapat meneruskan penyusunan kitab Alfiyyahnya lagi.
Maka dari kisah di atas, kita dapat mengetahui bahwa yang semula tadinya nadzam Alfiyyah Ibnu Malik berjumlah 1000 nadzam, bertambah dua nadzam pada bab Muqaddimahnya sehingga menjadi 1002 nadzam.
Kisah
ini bisa kalian lihat dalam buku “Lantunan Bait Sentuhan
Ruh, Menyingkap Kearifan Imam Ibnu Malik dalam deretan Bait Berisikan
Kalam Hikmah, Falsafah Hidup, Nasihat dan Kalam”.
Dan jika Anda ingin menambah koleksi buku digital (ebook) Anda, Anda bisa mengunduhnya dalam format PDF pada tautan ini. (Download PDF Alfiyah Ibnu Malik)
Dan ini adalah file suara (MP3) berukuran 36,16 MB yang berisi rekaman pembacaan matan Alfiyah,
Anda bisa mengunduh dan menyimpannya di PC atau smartphone Anda, supaya
bisa didengarkan bersamaan dengan melihat buku saku yang Anda miliki
atau ebook yang sudah Anda unduh sebelumnya.
Baca Juga: Devisa Adalah - Pengertian, Fungsi, Tujuan, Jenis dan Sumber Dana Dari Devisa Secara Lengkap
Penelusuran yang terkait dengan 1002 Nadhom Kitab Matan Alfiyah Ibnu Malik
- bait alfiyah ibnu malik lengkap pdf
- teks 1000 bait alfiyah
- karomah imam ibnu malik
- nadhom alfiyah sunda
- lagu alfiyah ibnu malik
- download nadhom alfiyah 1-54
- alfiyah ibnu mu'thi
- penjelasan kitab alfiyah ibnu malik pdf
Post a Comment