Persamaan Diferensial Adalah – Pengertian, Rumus, dan Contoh Soal Secara Lengkap
Table of Contents
Pengertian Diferensial
Turunan fungsi (diferensial) ialah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya fungsi f menjadi f’ yang memiliki nilai tak beraturan. Turunan ( diferensial ) dipakai sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika.Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton ( 1642 – 1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz ( 1646 – 1716 ), ahli matematika bangsa Jerman.
Baca Juga: Vaksin Adalah - Fungsi, Jenis, Cara Kerja Beserta Efek samping Dari Vaksin Secara Lengkap
Persamaan Diferensial
Persamaan diferensial merupakan
persamaan dalam ilmu matematika untuk suatu fungsi satu variabel atau
lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunnya dalam
berbagai orde. Persamaan diferensial memegang peranan penting di dalam
rekayasa, fisika, ilmu ekonomi dan berbagai macam disiplin ilmu lainnya.
Persamaan diferensial ini muncul didalam berbagai macam bidang sains dan teknologi,
Persamaan
diferensial muncul dalam berbagai bidang sains dan teknologi, bilamana
hubungan deterministik yang melibatkan besaran yang berubah secara
kontinu (dimodelkan oleh fungsi matematika) dan laju perubahannya
(dinyatakan sebagai turunan) diketahui atau dipostulatkan.
Ini
akan terlihat misalnya pada mekanika klasik, di mana gerakan sebuah
benda diberikan oleh posisi dan kecepatannya terhadap waktu.
Hukum
Newton memungkinkan kita untuk mengetahui hubungan posisi, kecepatan,
percepatan dan berbagaia gaya yang bertindak terhadap suatu benda
tersebut, dan menyatakannya sebagai persamaan diferensial posisi sebagai
fungsi waktu. Dalam banyaknya kasus, persamaan diferensial ini dapat
dipecahkan secara eksplisit, dan menghasilkan hukum gerak.
Contoh
persamaan diferensial pada suatu kehidupan adalah penentuan sebuah
kecepatan bola yang jatuh bebas di udara, hanya dengan memperhitungkan
gravitasinya dan tahanan udara. Percepatan bola tersebut ke arah tanah
ialah percepatan karena gravitasi dikurangi dengan perlambatan karena
gesekan udara.
Rumus Diferensial
Rumus 1 :
Jika y = cxn dengan c dan n konstanta real
maka dy/dx = cn xn-1
contoh :
y = 2×4 maka dy/dx = 4.2×4-1 = 8×3
Jika y = cxn dengan c dan n konstanta real
maka dy/dx = cn xn-1
contoh :
y = 2×4 maka dy/dx = 4.2×4-1 = 8×3
Rumus 2 :
Jika y = f(x) + g(x)
maka turunannya sama dengan turunan dari masing-masing fungsi = f'(x) + g'(x)
contoh:
y = x3 + 2×2 maka y’ = 3×2 + 4x
y = 2×5 + 6 maka y’ = 10×4 + 0 = 10×4
Jika y = f(x) + g(x)
maka turunannya sama dengan turunan dari masing-masing fungsi = f'(x) + g'(x)
contoh:
y = x3 + 2×2 maka y’ = 3×2 + 4x
y = 2×5 + 6 maka y’ = 10×4 + 0 = 10×4
Rumus 3 :
Jika y = c dengan c adalah konstanta
maka dy/dx = 0
contoh:
jika y = 6 maka turunannya yaitu sama dengan nol
Jika y = c dengan c adalah konstanta
maka dy/dx = 0
contoh:
jika y = 6 maka turunannya yaitu sama dengan nol
Rumus 4 :
Turunan Perkalian Fungsi Jika y f(x).g(x)
maka y’ = f'(x) . g(x) + g'(x) . f(x)
contoh:
y = x2 (x2+2) maka
f(x) = x2
f'(x) = 2x
g(x) = x2+2
g'(x) = 2x
Kemudian masukkan ke rumus y’ = f'(x) . g(x) + g'(x) . f(x)
y’ = 2x (x2+2) + 2x . x2
y’ = 4×3 + 4x (jawaban ini juga bisa diperoleh dengan cara mengalikan terlebih dahulu lalu menggunakan rumus 2)
Turunan Perkalian Fungsi Jika y f(x).g(x)
maka y’ = f'(x) . g(x) + g'(x) . f(x)
contoh:
y = x2 (x2+2) maka
f(x) = x2
f'(x) = 2x
g(x) = x2+2
g'(x) = 2x
Kemudian masukkan ke rumus y’ = f'(x) . g(x) + g'(x) . f(x)
y’ = 2x (x2+2) + 2x . x2
y’ = 4×3 + 4x (jawaban ini juga bisa diperoleh dengan cara mengalikan terlebih dahulu lalu menggunakan rumus 2)
Rumus 5 :
ef (x) maka dy/dx = ef(x).f'(x)
contoh :
y = e2x+1
f (x) = 2x+1
f’ (x) = 2
maka f’ = e2x+1 . 2 = 2e2x+1
ef (x) maka dy/dx = ef(x).f'(x)
contoh :
y = e2x+1
f (x) = 2x+1
f’ (x) = 2
maka f’ = e2x+1 . 2 = 2e2x+1
Rumus 6 :
Turunan Trigonometri Sin
Turunan Trigonometri Sin
Jika punya y = sin f(x)
maka turunannya yaitu y’ = cos f(x) . f'(x)
contoh :
y = sin(x2 + 1)
maka y’ = cos (x2 +1) . 2x = 2x. cos (x2 +1)
maka turunannya yaitu y’ = cos f(x) . f'(x)
contoh :
y = sin(x2 + 1)
maka y’ = cos (x2 +1) . 2x = 2x. cos (x2 +1)
Rumus 7 :
Turunan Trigonometri Cos
Turunan Trigonometri Cos
Jika punya y = cos f(x)
maka turunanya adalah y’ = -sin f(x). f'(x)
contoh :
y = cos (2x+1)
maka turunannya y’ = -sin (2x+1) . 2 = -2 sin (2x+1)
maka turunanya adalah y’ = -sin f(x). f'(x)
contoh :
y = cos (2x+1)
maka turunannya y’ = -sin (2x+1) . 2 = -2 sin (2x+1)
Rumus Turunan Kedua
rumus turunan kedua sama dengan turunan dari turunan pertama .
Turunan kedua diperoleh dengan cara menurunkan turunan pertama.
Contoh :
Turunan kedua dari x3 + 4×2
turunan pertama = 3×2 + 8x
turunan kedua = 6x + 8
rumus turunan kedua sama dengan turunan dari turunan pertama .
Turunan kedua diperoleh dengan cara menurunkan turunan pertama.
Contoh :
Turunan kedua dari x3 + 4×2
turunan pertama = 3×2 + 8x
turunan kedua = 6x + 8
Contoh Soal dan Pembahasan
1.Tentukan
persamaan garis singgung kurva y=x2y=x2 di
titik (−1,1)(−1,1) !
Penyelesaian :
- cari m dulu di x =−1
m = f′(a)
= 2x
m = 2(−1) = −2
- maka persamaan garris singgung kurva dengan gradien m = −2 di (−1,1)(−1,1) adalah:
y−y1 = m(x−x1)
y−1 = 2(x−(−1)) = −2x−2= −2x−1
2.Carilah
nilai maksimum dan minimum dari y(x) = x2 + 6x + 5 pada interval [ -4,0].
Penyelesaian :
Turunan dari y(x) adalah y’ (x) = 2x + 6
Titik kritis dari y(x) adalah penyelesaian dari persamaan
:
y’(x) = 2x + 6 = 0 ( dikali ½)
x + 3 = 0
x = -3
sehingga, nilai yang menghasilkan ekstrim dari y(x) = -4,
-3, 0.
y(-4) = (-4)2 + 6 (-4) + 5 = -3
y(-3) = (-3)2 + 6 (-3) + 5 = -4
y(0) = 02 + 6 (0) + 5 = 5
Jadi, nilai maksimum adalah 5 [dicapai pada y(0)] dan
nilai minimum adalah -4 [dicapai pada y(-3)].
3.Suatu
perusahaan farmasi memproduksi suatu jenis obat dengan harga Rp200,- per unit.
Jika banyaknya produksi x unit, biaya totalnya 5.000.000+80x+0,003x2, berapa
unutkah produk yang harus dijual agar mendapatkan keuntungan maksimum?
Penyelesaian
Pendapatan total = 200x
Biaya total 5.000.000 + 80x + 0,003 x 2
Misalnya keuntungan L9x) = 200x- (5.000.000 + 80x + 0,003
x 2)
Keuntungan akan maksimum jika L’(x) = 0
L’(x)=0 ↔ 120-0,006x = 0
↔ 0,006x = 120
↔x = 20.000
Untuk x=20.000, unit keuntungan yang diperoleh oleh
perusahaan farmasi adalah
L(20.000) =
200.20.000-5.000.000+120.(20.000)-0,003.(20.000)2
=4.000.000-5.000.000+2.400.000-0,003.(400.000.000)
=4.000.000-5.000.000+2.400.000-1.200.000
=200.000
Jadi, keuntungan maksimum diperoleh ketika barang
produksinya terjual 20.000 unit dan keuntungan maksimum sebesar Rp 200.000,00
4. Posisi
partikel ditunjukkan oleh persamaan s=f(t)=t3-6t2+9t (t dalam detik
dan s dalam meter). Tentukan :
a. Kecepatan pada waktu t?
b. Kapan partikel berhenti?
Jawab
:
a.
Fungsi kecepatan adalah turunan dari fungsi posisi.
s = f(t) = t3 - 6t2 + 9t
v(t) =
3t2 - 12t + 9
b. Partikel berhenti jika v(t)=0
v(t) = 3t2 - 12t + 9 = 0
ó3t2 -12t + 9
ó3(t2-4t+3)
ó3(t-1)(t-3)=0
ó t1=1 dan t2=3 Partikel berhenti setelah t = 1
atau t = 3
Baca Juga: Satelit Adalah - Sejarah, Jenis- jenis, Fungsi dan Cara Kerja dari Satelit Secara Lengkap
Penelusuran yang terkait dengan Persamaan Diferensial
- contoh persamaan diferensial
- persamaan diferensial pdf
- persamaan diferensial matematika teknik
- persamaan diferensial linier
- persamaan diferensial biasa
- persamaan diferensial eksak
- persamaan diferensial homogen
- klasifikasi persamaan diferensial
Post a Comment