Kelenjar Adrenal Adalah - Fungsi, Bagian dan Struktur, Beserta Beberapa Penyakit Kelenjar Adrenal
Table of Contents
Apa itu Kelenjar Adrenal?
Kelenjar adrenal adalah dua kelenjar terpisah yang berada di
permukaan ginjal. Kelenjar adrenal memiliki nama lain kelenjar
superenalis, adrenal sendisi berasal dari istilah Latin ‘ad renes’,
artinya ‘berada di dekat ginjal’. Kelenjar ini memegang peran penting di
dalam tubuh, antara lain mengatur metabolisme tubuh dan produksi hormon
penyebab stres, serta memproduksi dan mengatur hormon seks, khususnya
estrogen. Salah satu hormon yang banyak diketahui adalah adrenalin yang
juga berasal dari kelenjar adrenal. Hormon ini akan terangsang dan
terlepas saat berada dalam kondisi ‘fight or flight’, untuk
mempersiapkan reaksi tubuh terhadap keadaan darurat atau menakutkan.
Kedua kelenjar adrenal berada di permukaan ginjal, namun bentuknya tidak
simetris. Salah satu kelenjar berbentuk segitiga, sedangkan kelenjar
lainnya berbentuk seperti setengah bulan. Panjang dan lebar keduanya
hanya sekitar 3 inchi.
Kelenjar adrenal terdiri dari tiga bagian. Bagian yang kurang dikenal
adalah pelindung penutup lemak di sekitar kelenjar yang disebut kapsula
adiposa, fungsi utamanya adalah melindungi dan membungkus adrenal.
Fungsi Dari Kelenjar Adrenal
Fungsi ginjal sebenarnya tidak terlepas dari fungsi hormon yang memproduksinya. Berikut adalah beberapa fitur utamanya :- Sekresi berbagai hormon, yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh.
- Mengatur kadar natrium dan keseimbangan cairan tubuh dengan hormon mineralokortikoid
- Meningkatkan glukosa dalam darah dan meredakan peradangan dengan hormon glukokortikoid
- Juga membantu perkembangan organ seksual dan pembentukan karakteristik seksual oleh hormon gonadocorticoid
- Mengatur detak jantung, laju pernapasan, ukuran pupil, tekanan darah dan beberapa hal lain yang berhubungan dengan saraf simpatik, oleh hormon-hormon adrenalin dan norepinefrin
Bagian Bagian dan Struktur Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal terdiri dari 2 bagian utama, yaitu:
Korteks Adrenal
Korteks
adrenal adalah bagian luar kelenjar ini. Korteks adalah komponen
terbesar kelenjar adrenal, 90% massa kelenjar terdiri dari saluran
kortikal.
- Produsen dari tiga hormon penring tubuh, diantaranya:
- aldosteron: elektrolit dan tekanan darah dalam tubuh diatur oleh hormon ini
- kortisol: kadar gula dalam darah dan metabolisme tubuh diatur oleh hormon ini
- gondokortikoid: hormon seks diatur oleh hormon ini
Korteks adrenal dapat dibagi menjadi 3 zona dan setiap zona
menghasilkan hormon yang berbeda.
- Zona Glomerulosa
Zona terluar menghasilkan mineralokortikoid. Fungsi utama mineralokortikosteroid adalah untuk mengatur kadar natrium dan keseimbangan cairan dalam tubuh. Hormon mineralokortikoid yang paling penting adalah aldosteron, yang mengatur konsentrasi natrium dalam urin, keringat, saliva, dan pankreas. Efek aldosteron berkaitan erat dengan tekanan darah. Tanpa aldosteron, tubuh kehilangan natrium dan bisa menjadi sangat dehidrasi.
- Zona Fasikulasi
Zona tengah menghasilkan glukokortikoid. Fungsi utama glukokortikosteroid adalah untuk meningkatkan glukosa darah dan mengurangi respon inflamasi tubuh. Ada tiga hormon glukokortikoid utama, yaitu kortisol, kortikosteron, kortison. Hormon glukokortikoid merangsang produksi glukosa melalui proses glukoneogenesis, konversi komponen non-karbohidrat menjadi glukosa. Proses ini dilakukan oleh sel-sel hati.
- Zona reticular
Zat terdalam yang menghasilkan gonadocorticoids. Gonadokortikoid adalah hormon seks. Hormon gonadocorticoid yang paling penting adalah androgen, yang diproduksi dalam jumlah kecil oleh kelenjar adrenal. Efek yang disebabkan oleh androgen yang dihasilkan oleh adrenal tidak kuat dan tidak menyebabkan banyak perubahan fisik. Mereka hanya membantu dalam perkembangan awal organ seksual dan mempertahankan perbedaan antara pria dan wanita.
Medula Adrenal
Medula
adrenal memiliki bentuk tidak teratur dan berhubungan erat dengan
pembuluh darah dan saraf. Ada dua jenis sel sekretori utama dalam medula
adrenal, yaitu sel yang mengeluarkan sel adrenalin (adrenalin) dan
norepinefrin (norepinefrin).
Epinefrin adalah
hormon utama dalam medula dan mencapai 75-80% dari sekresi. Fungsi
epinefrin dan norepinefrin terkait dengan saraf simpatis. Mereka
berperan dalam pengaturan denyut jantung, laju pernapasan, kontraksi
miokard, tekanan darah dan kadar gula darah.
- Ketika Anda mengalami stres, kelenjar ini akan memproduksi hormon epinefrin dan norepinefin.
- Peran dari hormon epinerfrin dan norepinefin adalah sebagai berikut:
- aliran darah yang menuju otot ditingkatkan oleh kedua hormon tersebut
- hormon ini memicu jantung untuk lebih cepat berdetak dari biasanya jika Anda sedang menghadapi bahaya atau merasa terancam
- kedua hormon ini melepaskan gula darah
- sinyal-sinyal yang berada di antara sel-sel saraf dalam otak dikirimkan oleh kedua hormon ini
Beberapa hormon yang dihasilkan kelenjar adrenalin
Kata
‘adrenal’ mungkin mengingatkan Anda dengan kata ‘adrenalin’. Memang
benar, hormon adrenalin merupakan salah satu hormon yang dihasilkan
kelenjar ini. Kelenjar adrenal juga menghasilkan hormon kortisol,
noradrenalin, dan aldosteron. Berikut pembahasannya:
1. Hormon kortisol
Hormon kortisol
atau hormon stres dihasilkan di lapisan adrenal luar (korteks).
Kortisol berperan dalam mengendalikan reaksi kita terhadap stres.
Kortisol juga berperan dalam kontrol metabolisme, gula darah, dan
tekanan darah.
2. Hormon aldosteron
Hormon aldosteron
juga dihasilkan di lapisan adrenal luar. Hormon ini memainkan peran
dalam pengendalian tekanan darah dengan memelihara keseimbangan kalium
dan natrium dalam tubuh.
3. Hormon adrenalin
Disebut juga hormon epinefrin, hormon adrenalin
dihasilkan di lapisan adrenal dalam atau medula. Hormon adrenalin
bekerja sama dengan hormon kortisol dan noradrenalin dalam mengatur
reaksi tubuh terhadap stres. Hormon ini membuat detak jantung kita lebih
cepat, aliran darah menjadi meningkat, dan merangsang tubuh untuk
melepaskan gula menjadi energi.
4. Hormon noradrenalin
Hormon
noradrenalin disebut juga dengan hormon norepinefrin. Hormon ini
bekerja sama dengan hormon kortisol dan adrenal dalam mengatur reaksi
tubuh terhadap kondisi stres. Hormon ini juga memengaruhi cara otak
memperhatikan dan merespons berbagai peristiwa, seperti peningkatan
detak jantung, memicu pelepasan glukosa ke dalam darah, dan meningkatkan
aliran darah ke otot.
Histologi kelenjar Adrenal
Beberapa Penyakit Kelenjar Adrenal
Ada beberapa penyakit yang dapat memengaruhi fungsi kelenjar adrenal, yaitu:
- Sindrom Cushing
Sindrom Cushing terjadi ketika tubuh kelebihan hormon kortisol dalam waktu yang lama. Kondisi ini umumnya sering dialami wanita dan mereka yang berusia 25-40 tahun. Gejala yang ditimbulkan dari sindrom Cushing antara lain kenaikan berat badan, wajah sembab dan kemerahan, berjerawat, tubuh terasa sangat lelah, otot melemah, serta meningkatknya tekanan darah dan kadar gula darah. Bila menyerang anak-anak, sindrom Cushing dapat menyebabkan obesitas dan pertumbuhan yang terhambat. - Penyakit Addison
Penyakit Addison dapat terjadi ketika kelenjar adrenal mengalami kerusakan, sehingga membuat tubuh kekurangan hormon kortisol. Wanita dan orang berusia 30-50 tahun rentan terkena penyakit ini. Penyakit Addison menimbulkan gejala berupa tubuh merasa kelelahan, kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, otot melemah, bad mood, merasa sering haus, pusing, pingsan, kram, bibir atau gusi menjadi kehitaman. - Pheochromocytoma
Penyakit pheochromocytoma merupakan tumor jinak yang berkembang di kelenjar adrenal. Biasanya kondisi ini dapat memengaruhi salah satu ataupun kedua kelenjar adrenal. Penyakit pheochromocytoma bisa terjadi pada semua kelompok usia, namun paling banyak dialami pada usia 20-50 tahun. Gejala yang ditimbulkan dari kondisi ini, antara lain sakit kepala, tremor, sesak napas, berkeringat secara berlebih, serta tekanan darah tinggi.
- Hipoplasia adrenal kongenital
Merupakan penyakit bawaan lahir akibat kelainan genetik yang menyebabkan kelenjar adrenal tidak berfungsi dengan baik, sehingga memengaruhi hormon yang diproduksi. Penyakit ini lebih banyak diderita oleh laki-laki, dan gejalanya dapat muncul sejak lahir. Namun beberapa kasus, baru terdeteksi saat penderitanya sudah berusia lebih tua. Pada bayi, kondisi ini dapat menimbulkan gangguan elektrolit, dehidrasi, tekanan darah rendah, gula darah rendah, serta kelainan pada organ seksual.
Penelusuran yang terkait dengan Kelenjar Adrenal
- kelenjar adrenal pdf
- makalah kelenjar adrenal
- gambar kelenjar adrenal
- anatomi kelenjar adrenal
- fungsi kelenjar adrenal brainly
- penyakit kelenjar adrenal
- fisiologi kelenjar adrenal
- histologi kelenjar adrenal
Post a Comment