Orde Lama Adalah - Kekuasaan Politik, Sejarah Sistem Pemerintahan, dan Berakhirnya orde lama Materi Lengkap
Table of Contents
Apa Itu Orde Lama ?
Kekuasaan Politik Orde Lama
Dalam gerakan insiden G30S-PKI akan berdampak besar pada proses pemindahan pemerintahan dari yang lama ke orde baru.
Berikut ini adalah proses pemindahan dari orde lama ke orde baru adalah.
Pada
16 Oktober 1966 Jenderal Soeharto diangkat menjadi Menteri dalam
komandan pada Angkatan Darat dan akan dipromosikan menjadi Letnan
Jenderal.
Dalam keberanian KAPPI yang dapat menawarkan kesempatan
kepada Mayjen Soeharto dengan layanan yang baik bagi pemulihan kemacetan
negara.
Pada 11 maret 1966 untuk mengajukan penawaran dengan
surat perintah yang akan ditandatangani oleh Presiden Soekarno pada
tanggal 11 Maret 1966.
Supaya dapat mengambil tindakan untuk memantau jalannya pemerintahan.
- Pada 7 Februari 1967 Jenderal Suharto telah menerima surat rahasia yang diberikan oleh Presiden untuk manajemen harian pada pemerintah.
- Pada 11 Februari 1967 mengusulkan konsep yang untuk memfasilitasi resolusi konflik dan menyerahkan kekuasaan pemerintah kepada pemilik untuk mempelajarinya.
- Pada 12 Februari 1967 Jenderal Soeharto kembali dengan Presiden dengan menerima konsep dalam menyetujui pernyataan tersebut.
- Pada 20 Februari 1967 konsep akan ditandatangani oleh Presiden setelah melindungi dan mempertahankan revolusi.
- Setelah Presiden Soekarno berahir dari kepemimpinannya terbentuklah yang disebut sebagai orde baru.
Baca Juga:Mikrometer Sekrup - Cara Penggunan, Cara Membaca, Bagian-Bagian Mikrometer Sekrup Beserta Contoh Soalnya Lengkap
Sejarah Sistem Pemerintahan Orde Lama
Pembentukan
negara Republik Indonesia akan ditandai oleh Deklarasi Kemerdekaan yang
menyerahkan dalam mendapatkan kekuasaan di Indonesia.
Dan pada
tahun 1949 secara resmi mengakui kemerdekaan Indonesia dengan memiliki
presiden sejak kemerdekaannya yang bermama Soekarno.
Baru pada
tahun 1950 Sukarno telah membentuk sistem pemerintahan untuk Indonesia
yang akan digunakan dalam sistem pemerintahan yang liberal dengan
demokratis.
Dalam hal ini juga presiden akan bertindak sebagai
kepala negara yang berwenang dalam mengatur formula pemilihan kabinet
sehingga akan bertanggung jawab pada pemerintah dengan membentuk
kabinet.
Maka rakyat Indonesia telah dibentik sebagai konstitusi
sementara tahun 1950 dalam parlemen yang berkuasa dan harus menerima
mayoritas dukungan parlemen.
Kabinet
yang telah berkuasa akan berdiri dengan sistem pemerintahan
liberal-demokratis, yang telah menjadaikan negara indonesia sebagai
dasar dari pemerintahan yang sering berubah.
Ciri ciri pemerintahan masa Orde lama
- Peran dominan pada presiden.
- Terbatasnya partai politik.
- Berkembangnya pengaruh komunis.
- Meluasnya peranan ABRI sebagai unsur-unnsur sosial politik.
Kelebihan
- Pemerintah lebih stabil.
- Pemerintah memiliki arahan dalam bekerja yaitu arahan dari presiden
kekurangan
- Presiden menjalankan pemerintah secara Otoriter
- Pemerintahan tertutup.
- Aspirasi masyarakat tidak dihiraukan.
- Bertentangan dengan prinsip demokrasi.
- Berkembangnya pengaruh PKI
Penyimpangan
• Tahun 1960, presiden membubarkan DPR hasil pemilu,
padahal dalam penjelasan UUD 1945 saat itu ditentukan bahwa presiden tidak
mempunyai wewenang untuk membubarkan DPR.
• Dengan ketetapan MPRS No. III/MPRS/1963 Ir. Soekarno
diangkat menjadi presiden seumur hidup. Hal ini bertentangan dengan ketentuan
UUD 1945 yang menetapkan masa jabatan presiden lima tahun.
• Penyelewengan di bidang perundang-undangan seperti
menetapkan penetapan presiden yang memakai dekrit presiden 1959 sebagai sumber
hukum.
• Jaminan HAM lemah
• Peranan parlemen yang lemah
Tindakan dan kebijaksanaan
pada masa orla
Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959,
maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia
menjurus pada sistem etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah).Kebijakan
kebijakan itu seperti :
·
Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959
menurunkan nilai uang sebagai berikut :Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp
50, uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100, dan semua simpanan di bank yang
melebihi 25.000 dibekukan.
·
Pembentukan Deklarasi
Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara
terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian
Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-baranga naik 400%.
·
Devaluasi yang dilakukan
pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1.Tindakan
pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi.
Kondisi ekonomi
demokrasi terpimpin
Masa demokrasi terpimpin ekonomi diindonesia
mengarah ke system perekonimian etatisme. Artinya seluruh kegiatan ekonomi
diatur atau dikendalikan oleh pemerintah. Dimana perekonomian tersebut banyak
mengabaikan prinsi dasar ekonomi yang berakibatkan deficit keuangan Negara yang
meningkat tajam dari tahun ketahun.
Contoh :
·
Pada januari – agustus
1965 pengeluaran Negara tercatatat sebesar 11 miliar rupiah sedangkan
penerimaan Negara hanya 3.5 miliar rupiah.
Pemilu pada masa orde lama
Pada
masa sesudah kemerdekaan, Indonesia menganut sistem multi partai yang ditandai
dengan hadirnya 25 partai politik.Hal ini ditandai dengan Maklumat Wakil
Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 dan Maklumat Pemerintah tanggal 3
November 1945. Menjelang Pemilihan Umum 1955 yang berdasarkan demokrasi liberal
bahwa jumlah parpol meningkat hingga 29 parpol dan juga terdapat peserta
perorangan.
Pada masa
diberlakukannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, sistem kepartaian Indonesia
dilakukan penyederhanaan dengan Penpres No. 7 Tahun 1959 dan Perpres No. 13
Tahun 1960 yang mengatur tentang pengakuan, pengawasan dan pembubaran
partai-partai. Kemudian pada tanggal 14 April 1961 diumumkan hanya 10 partai
yang mendapat pengakuan dari pemerintah,
Hasil penghitungan
suara dalam Pemilu 1955 menunjukkan bahwa Masyumi mendapatkan suara yang
signifikan dalam percaturan politik pada masa itu. Masyumi menjadi partai Islam
terkuat, dengan menguasai 20,9 persen suara.
Berikut hasil Pemilu 1955:
- Partai Nasional Indonesia (PNI) – 8,4 juta suara (22,3%)
- Masyumi – 7,9 juta suara (20,9%)
- Nahdlatul Ulama – 6,9 juta suara (18,4%)
- Partai Komunis Indonesia (PKI) – 6,1 juta suara (16%)
Kasus Kekuatan Orde Lama
Untuk
menerapkan Supersemar, Suharto menerapkan beberapa kebijakan untuk
menangkap dan melemahkan rezim PKI dan para pendukungnya di Indonesia.
Pedoman ini meliputi:
- Pembubaran dan pelarangan PKI dan organisasi-organisasi massanya
- Penangkapan 15 menteri Kabinet Dwikora, yang diduga terlibat dalam PKI
- DPRGR dan MPRS dibersihkan oleh orang-orang PKI
- Pembentukan Kabinet Ampera
Pedoman
ini dianggap cukup untuk menanggapi permintaan tri-negara (tritura)
yang diperkenalkan sejak diperkenalkannya G30S / PKI untuk memastikan
stabilitas negara. Dalam Kabinet Ampera sendiri Sukarno memenangkan
tempat sebagai pemimpin.
Namun implementasi kebijakan tetap
menjadi tanggung jawab Presidensi Kabinet di bawah kepemimpinan Jenderal
Soeharto. Akibatnya, ada dualisme kepemimpinan yang telah menjadi
kondisi yang tidak menguntungkan mengingat stabilitas normal negara.
Sukarno
masih memiliki pengaruh politik pada saat itu, tetapi kekuatannya
perlahan melemah. Militer terlibat dalam kebijakan yang distabilkan oleh
Sukarno, yang berpose untuk komunisme. Sehubungan dengan pengiriman
bantuan dari Uni Soviet dan kecurigaan China tumbuh pada Presiden
Sukarno.
Akibatnya, pada 22 Februari 1967, Presiden Sukarno
menyerahkan kekuasaan kepada Jenderal Soeharto untuk mengatasi konflik
yang semakin meningkat. Pengalihan kekuasaan ini ditambah dengan
pengumuman Presiden Mandataris MPRS, Panglima Angkatan Bersenjata, pada
tanggal 20 Februari 1967. Pengumuman ini didukung oleh Keputusan MPRS
No. XV / MPRS / 1966, yang menurutnya Supersemar akan memegang jabatan
presiden tanpa kehadiran Presiden.
Pada 4 Maret 1967, Jenderal
Soeharto memberikan pernyataan dari pemerintah tentang transfer
kekuasaan sebelum pertemuan DVRR. Namun, pemerintah terus percaya bahwa
pertemuan MPRS harus diadakan agar pemindahan kekuasaan tetap
konstitusional. Karena itu, Sesi Istimewa MPRS diadakan di Jakarta pada
tanggal 7 dan 12 Maret 1967, ketika Soeharto secara resmi diangkat
sebagai Presiden Republik Indonesia sampai MPR memilih Presiden melalui
pemilihan parlemen.
Berakhirnya orde lama
Faktor faktor :
- Terjadinya peristiwa Gerakan 30 September 1965.
- Keadaan politik dan keamanan negara menjadi kacau karena peristiwa Gerakan 30 September 1965 ditambah adanya konflik di angkatan darat yang sudah berlangsung lama.
- Keadaan perekonomian semakin memburuk dimana inflasi mencapai 600% sedangkan upaya pemerintah melakukan devaluasi rupiah dan kenaikan harga bahan bakar menyebabkan timbulnya keresahan masyarakat.
- Reaksi keras dan meluas dari masyarakat yang mengutuk peristiwa pembunuhan besar-besaran yang dilakukan oleh PKI.
- Kesatuan aksi (KAMI,KAPI,KAPPI,KASI,dsb) yang ada di masyarakat bergabung membentuk Kesatuan Aksi berupa “Front Pancasila” yang selanjutnya lebih dikenal dengan “Angkatan 66” untuk menghacurkan tokoh yang terlibat dalam Gerakan 30 September 1965.
- Kesatuan Aksi “Front Pancasila” pada 10 Januari 1966 di depan gedung DPR-GR mengajukan tuntutan”TRITURA”(Tri Tuntutan Rakyat) yang berisi :· Pembubaran PKI berserta Organisasi Massanya· Pembersihan Kabinet Dwikora· Penurunan Harga-harga barang.
- Upaya reshuffle kabinet Dwikora pada 21 Februari 1966 dan Pembentukan Kabinet Seratus Menteri tidak juga memuaskan rakyat sebab rakyat menganggap di kabinet tersebut duduk tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965.
- Wibawa dan kekuasaan presiden Sukarno semakin menurun setelah upaya untuk mengadili tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 tidak berhasil dilakukan meskipun telah dibentuk Mahkamah Militer Luar Biasa(Mahmilub)
- Sidang Paripurna kabinet dalam rangka mencari solusi dari masalah yang sedang bergejolak tak juga berhasil. Maka Presiden mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret 1966 (SUPERSEMAR) yang ditujukan bagi Letjen Suharto guna mengambil langkah yang dianggap perlu untuk mengatasi keadaan negara yang semakin kacau dan sulit dikendalikan.
Penelusuran yang terkait dengan Pengertian Orde Lama
- pengertian orde lama dan orde baru
- rangkuman orde lama
- sejarah orde lama
- peristiwa orde lama
- berakhirnya orde lama
- pengertian orde baru
- apa yang dimaksud dengan orde lama
- masa orde lama
Post a Comment