Angin Adalah - Karakteristik, Fungsi, Faktor, Jenis - Jenis Angin, dan Proses Terbentuknya Angin
Table of Contents
Apa Itu Angin ?
Karakteristik Dari Angin
Angin memiliki karakteristik sendiri untuk mengetahuinya, lihat poin-poin berikut:
- Kepadatan angin biasanya 1.225 kg / m3
- Kekuatan angin sebanding dengan kecepatannya
- Angin bergerak dari area tekanan maksimum ke tekanan minimum.
- Kecepatan angin sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan ditentukan oleh perbedaan tekanan udara antara sumber dan tujuan angin dan hambatan medan dalam perjalanannya.
- Angin mempercepat pendinginan benda-benda panas
- Angin menyebabkan tekanan pada permukaan, yang menetralkan arah angin, dan gesekan terhadap objek dalam perjalanannya.
- Kecepatan dan arah angin tidak stabil, yang disebut turbulensi dapat berubah setiap saat.
Fungsi Dari Angin
Berikut adalah beberapa fungsi angin:
- Membantu penyerbukan bunga
- Kontrol kincir angin atau operasikan turbin angin
- Mempercepat pendinginan benda panas
- Pencampuran lapisan udara antara panas dan dingin, lembab dan dingin dan kaya akan CO2 dan CO2
- Membantu dalam mengamati cuaca dalam meteorologi dan klimatologi
- Uap air yang diuapkan diangkut dari laut ke daratan dan sampai pada kondensasi, yang kemudian menjadi hujan
Dalam klimatologi angin memiliki dua fungsi dasar:
- Pemindahan panas dalam bentuk yang dapat diukur dan disimpan dari lintang rendah ke lintang tinggi dan menyeimbangkan keseimbangan radiasi matahari antara lintang rendah dan tinggi.
- Penghapusan uap air yang diuapkan dari laut ke tanah di mana sebagian besar dari kondensasi untuk memenuhi kebutuhan air yang jatuh kembali sebagai hujan, kabut atau embun.
Jenis - Jenis Angin
Jenis Angin Musim (Muson)
Jenis
angin yang pertama adalah angin musim atau biasa dikenal dengan sebutan
angin muson. Ini merupakan jenis angin yang berhembus berdasarkan
periodik yakni minimal 3 bulan. Diketahui pada setiap periodenya
memiliki pola yang berlawanan dan berganti arah pada setiap setengah
tahunnya.
Jenis
angin muson ini juga terbagi dan dibedakan menjadi dua macam yakni
angin muson barat serta angin muson timur. Angin muson barat merupakan
angin yang berhembus dari Asia ke Australia dan membawa curah hujan
sehingga membuat Indonesia akan terjadi musim penghujan, angin ini
bertiup pada periode bulan Oktober hingga April.
Kemudian
ada angin muson timur yang bertiup dari Australia ke Asia dan tidak
membawa curah hujan, maka dampaknya akan membuat Indonesia terjadi musim
kemarau. Perlu Anda ketahui, angin ini bertiup pada periode bulan April
hingga bulan Oktober.
Jenis Angin Laut
Jenis
angin selanjutnya adalah angin laut yang bertiup dari daerah laut
menuju ke daratan. Umumnya, angin ini akan bertiup pada siang hari yakni
sekitaran pukul sembilan pagi hingga pukul empat sore.
Angin
laut ini merupakan jenis angin yang biasanya banyak dimanfaatkan oleh
para nelayan tradisional dalam melakukan perjalanan pulang setelah
dirinya mencari ikan ataupun melaut.
Jenis Angin Jatuh (Fohn)
Berikutnya
ada jenis angin jatuh atau juga biasa dikenal dengan sebutan angin
fohn. Angin ini merupakan jenis yang terjadi sesuai dengan adanya jenis
hujan, misalnya hujan orografis. Diketahui, angin ini akan bertiup dari
suatu wilayah atau daerah tertentu dengan temperatur suhu yang berbeda.
Diketahui,
angin ini dapat terjadi lantaran adanya gerakan massa udara yang naik
ke pegunungan dengan tinggi lebih dari 200 meter yang kemudian naik pada
satu sisi dan turun kembali di sisi lain. Karena uap air sudah terbuang
saat terjadi hujan orografis, maka angin fohn yang jatuh dari puncak
gunung akan bertiup dengan memiliki sifat kering dan panas.
Jenis Angin Darat
Jenis
angin selanjutnya yang perlu kamu ketahui adalah angin darat, jika
sudah ada angin laut tentu pasti ada angin darat. Nah angin darat ini
merupakan jenis angin yang bertiup dari daratan menuju lautan.Biasanya,
angin ini bertiup dan terjadi ketika malam hari yakni sekitaran pukul
delapan sampai empat sore. Angin ini kerapkali digunakan serta
dimanfaatkan oleh para nelayan tradisional yang sedang akan berangkat
menuju lautan guna mencari ikan.
Jenis Angin Gunung
Jenis
angin berikutnya adalah angin gunung yang bertiup dari puncak gunung ke
lembah. Umumnya, jenis angin gunung ini akan terjadi dan bertiup ketika
malam hari.
Jenis Angin Tetap
Adapula
jenis angin berikutnya yakni angin tetap yang merupakan angin memiliki
arah hembusan tetap pada sepanjang tahunnya. Perlu diketahui angin tetap
ini terbagi menjadi dua macam yaitu angin pasat dan juga antipasat.
Angin
pasat sendiri merupakan angin yang bertiup dari daerah subtropik menuju
khatulistiwa atau equator. Sementara angin antipasat adalah angin yang
mampu bertiup dari daerah khatulistiwa atau equator menuju daerah
subtropik.
Jenis Angin Lembah
Kemudian
jenis angin berikutnya adalah angin lembah yang merupakan kebalikan
dari jenis angin gunung. Ya, angin ini merupakan angin yang mampu
bertiup dari lembah menuju ke puncak gunung, biasanya angin lembah akan
bertiup ketika siang hari.
Jenis Angin Dingin
Jenis
angin dingin ini merupakan angin yang memiliki sifat dingin. Diketahui,
angin ini terbagi menjadi dua macam yakni angin mistral dan angin bora.
Angin
mistral merupakan angin yang bertiup dari pantai laut tengah yakni
bagian selatan Perancis. Sementara angin bora adalah angin yang bertiup
di daerah balkan, biasanya angin ini turun dari dataran tinggi Balkan
menuju pantai Albania dan juga Istria.
Faktor angin
Ada beberapa hal yang memengaruhi terjadinya angin:
- Gradien barometris
Gradien barometris adalah angka yang menunjukkan tekanan udara. Makin besar gradien barometris, makin cepat angin bertiup.
- Letak tempat
Angin di daerah sekitar khatulistiwa seperti Indoensia bergerak lebih cepat dibanding angin di kutub.
- Ketinggian tempat
Semakin tinggi suatu tempat, maka semakin cepat angin bertiup. Ini disebabkan pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara.
Di permukaan tanah, angin tak begitu cepat sebaba terhalang oleh bangunan, pohon, dan benda-benda lainnya.
- Waktu
Angin
di siang hari bergerak lebih cepat dari pada angin malam. Ini karena
suhu udara di siang hari lebih panas dibanding malam hari.
Manfaat Angin Bagi Kehidupan
Angin dimanfaatkan untuk berlayar, menerbangkan layang-layang, bahkan pesawat, dan dapat juga menghasilkan listrik.
Pembangkit listrik
Turbin angin beroperasi dengan prinsip yang sederhana. Energi angin
mengubah dua atau tiga baling-baling seperti baling-baling di sekitar
rotor. Rotor terhubung ke poros utama, yang memutar generator untuk
menghasilkan listrik. Secara sederhana, turbin angin bekerja kebalikan
dari kipas angin. Alih-alih menggunakan listrik untuk membuat angin,
seperti kipas angin, turbin angin menggunakan angin untuk menghasilkan
listrik. Angin memutar baling-baling, yang memutar poros, yang
menghubungkan ke generator dan menghasilkan listrik. Jika masih bingung
bagaimana putaran baling-baling angin yang perlahan dapat menghasilkan
putaran generator yang cepat, ingat prinsip gear depan dan gear belakang sepeda kita.
Istilah energi angin atau tenaga angin menggambarkan proses dimana
angin digunakan untuk menghasilkan tenaga mekanik yang diubah menjadi
energi listrik. Turbin angin mengubah energi kinetik angin menjadi
tenaga mesin. Energi listrik yang dapat dihasilkan oleh angin cukup
besar skalanya dari 100 kilowatt hingga sebesar beberapa megawatt.
Turbin angin yang lebih besar akan lebih efektif biayanya jika dibuat
dalam kelompok besar secara bersama kumpulan turbin angin tampak sebagai
ladang angin, yang memberikan kekuatan besar ke jaringan listrik.
Turbin besar biasanya ditempatkan di lepas pantai, karena lebih efisien
dengan hambatan transportasi yang kecil.
Turbin kecil tunggal di bawah 100 kilowatt digunakan untuk rumah,
mengerakkan pompa air dll. Turbin kecil terkadang digunakan dalam
kaitannya dengan generator diesel, baterai, dan sistem fotovoltaik.
Sistem ini disebut sistem angin hibrida dan biasanya digunakan di
lokasi terpencil di luar jaringan di mana sambungan ke jaringan listrik
konvensional tidak tersedia.
Angin untuk berlayar
Kapal layar adalah kapal yang digerakkan dengan menggunakan layar
yang memanfaatkan tenaga angin sebagai pendorongnya. Pada awalnya, kapal
layar digerakkan oleh tenaga manusia sebagai pendayung dan layar
sebagai penggerak utama. Untuk dapat bergerak ke arah yang diinginkan
maka kapal layar harus mempunyai dua buah layar yang dapat diatur-atur.
Dua layar tersebut diatur sedemikian rupa sehingga angin yang masuk ke
ruang antara dua layar memiliki kecepatan yang lebih besar. Lengkungan
layar mirip dengan lengkungan sisi pesawat terbang, sehingga kecepatan
angin pada sisi lengkung (depan layar) lebih besar dari kecepatan angin
di belakang layar.
Perahu layar memanfaatkan Prinsip Bernoulli yang digunakan untuk menghitung daya angkat airfoil. Dalam karyanya Hydrodynamica
di tahun 1738, ilmuwan Swiss bernama Daniel Bernoulli menjelaskan bahwa
pada sebuah cairan ideal, setiap peningkatan kecepatan aliran diikuti
dengan penurunan tekanan atau energi potensial. Jika cairan mengalir
secara horizontal, maka cairan ini akan mengeluarkan lebih banyak
tekanan ketika bergerak pelan dan lebih sedikit tekanan ketika bergerak
cepat. Prinsip inilah yang digunakan untuk menggerakkan perahu layar.
Angin menerbangkan pesawat terbang
Seperti saat kita bermain layang-layang, pesawat udara memanfaatkan
angin secara berlawanan dengan arah angin untuk mengangkat badannya yang
besar. Pesawat, untuk terbang membutuhkan sebuah gaya, yang dinamakan
Gaya Angkat. Gaya ini timbul akibat interaksi permukaan penghasil gaya
angkat dengan udara di sekitarnya. Permukaan yang dominan menghasilkan
gaya angkat adalah sayap, ekor horizontal, dan elevator.
Bagaimana proses terbentuknya angin?
Secara lebih terstruktur, proses terjadinya angin ini melibatkan 3 langkah khusus, yaitu:
- Terjadinya perbedaan penyinaran oleh panas matahari
Matahari
yang memancarkan sinarnya tidak bisa menyinari dengan intensitas
penyinaran yang sama antara satu tempat dengan tempat yang lainnya.
Pastilah ada perbedaan di beberapa wilayah atau tempat perihal
penerimaan sinar matahari ini. Nah, perbedaan radiasi atau cahaya
matahari ini lah yang menjadi dasar terbentuknya angin.
- Terjadi pengembangan udara atau pemuaian udara
Dalam
proses terjadinya angin, setelah terjadi perbedaan suhu dan tekanan
selanjutya terjadi pengembangan udara auat pemuaian udara .
Hal ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan atau suhu yang ada di
suatu wilayah tersebut. Pada daerah yang mendapatkan sinar matahari yang
lebih banyak, udara akan mengalami pengembangan atau pemuaian, sehingga
mempunyai tekanan udara yang lebih rendah dibandingakan dengan daerah
yang hanya mendapatkan sedikit sinar matahari. Karena terjadinya
pemuaian udara atau pengembangan udara ini, maka terjadi perbedaan
tekanan udara diantara kedua daerah atersebut.
- Terjadinya gerakan udara
Adanya
perbedaan tekanan udara yang diakibatkan oleh pemuaian udara ini akan
memicu terjadinya pergerakan pada udara. Udara yang berada di daerah
dengan tekanan lebih tinggi akan bergerak menuju daerah yang mempunyai
tekanan udara lebih rendah. Sehingga dapat dikatakan bahwa daerah yang
mendapatkan sinar matahari rendah akan lebih mempunyai banyak angin
menuju daerah yang lebih panas. Dan inilah akhir dari proses terjadinya
angin, dan terbentuklah angin.
Alat Untuk Pengukuran Kecepatan Angin
Alat ukur angin meliputi:- Anemometer, adalah perangkat yang mengukur kecepatan angin. Alat seperti ini biasanya berada di BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) untuk menentukan cuaca dan iklim. Atau dapat juga digunakan di area yang direncanakan (setidaknya) untuk pemasangan turbin angin.
- Baling-baling angin adalah alat untuk menentukan arah angin, dengan mana kecepatan angin yang tepat tidak dapat diperkirakan. Alat ini adalah alat sederhana yang biasa digunakan di perkebunan dan pertanian untuk mendeteksi arah angin.
- Windsock, adalah alat untuk menentukan arah
angin dan memperkirakan kecepatan angin. Yang biasanya ditemukan di
bandara. Alat ini membantu mendaratkan pesawat yang bisa terganggu oleh
angin.
Biasanya, pengukuran angin dilakukan di darat, tetapi dalam rumus gelombang, data angin yang digunakan untuk menentukan kecepatan adalah kecepatan di permukaan laut. Oleh karena itu, perlu untuk mengkonversi data angin terestrial di dekat lokasi terdekat ke pengukuran data angin di atas permukaan laut.
Representasi data angin juga ditunjukkan oleh mawar angin. Angin naik adalah grafik yang memfasilitasi penyajian data angin. Untuk mawar angin, data yang ditampilkan termasuk kecepatan angin, arah angin dan frekuensi angin dalam diagram.
Penelusuran yang terkait dengan angin adalah
- pengertian angin dan jenisnya
- proses terjadinya angin
- jenis-jenis angin
- angin muson
- angin darat adalah
- materi tentang angin
- angin adalah brainly
- manfaat angin
Post a Comment