Pengertian Inflasi Adalah : Tingkat Inflasi, Faktor Penyebab, Penggolongan Inflasi, Dampak, Penghitungan dan Mengatasi Inflasi
Pengertian Inflasi
Tingkat Inflasi
Inflasi dapat dipilah berdasarkan sifat temporer atau permanen. Inflasi yang bersifat permanen adalah laju inflasi yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan permintaan barang dan jasa. Sedangkan inflasi yang bersifat temporer adalah inflasi yang diakibatkan gangguan sementara (misalnya kenaikan biaya energi, transportasi, dan bencana alam). Adapun cara yang digunakan untuk mengukur inflasi adalah:Dengan menggunakan harga umum, Dengan menggunakan angka deflator, Dengan menggunakan indeks harga umum (IHK), Dengan menggunakan harga pengharapan, Dengan menggunakan indeks dalam dan luar negeri. Faktor yang menyebabkan kenaikan/penurunan inflasi Laju inflasi dapat dipisahkan menjadi tiga komponen yaitu inflasi inti, inflasi permintaan dan inflasi gejolak Inflasi inti adalah inflasi yang komponen harganya dipengaruhi oleh faktor fundamental. Inflasi permintaan yaitu inflasi yang dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah seperti kebijakan harga BBM, listrik, air minum, dan lainnya, sedangkan inflasi bergejolak adalah inflasi yang dipengaruhi oleh kelancaran produksi dan distribusibarang dan jasa. Kenaikan inflasi dapat diukur dengan menggunakan indeks harga konsumen (Customer Price Index)
Faktor Penyebab Inflasi
1. Inflasi Kenaikan Biaya Produksi (Cost Push Inflation)
Penyebab inflasi salah satunya adalah karena kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan.Berkurangnya produksi bisa terjadi akibat berbagai hal seperti masalah pada sumber produksi bencana alam, cuaca atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tersebut. Sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran.Selain itu, meningkatnya biaya produksi juga dapat disebabkan oleh kenaikan harga misalnya kenaikan harga bahan baku. Selain itu juga bisa disebabkan kenaikan upah atau gaji, contohnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.
2. Inflasi Permintaan (Demand Pull Inflation)
Penyebab inflasi berikutnya terjadi karena permintaan atau daya tarik masyarakat yang kuat terhadap suatu barang. Inflasi terjadi karena munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran.Karena keinginan yang terlalu berlebihan itu, permintaan menjadi bertambah, sedangkan penawaran masih tetap yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik.
3. Tingginya Peredaran Uang
Penyebab inflasi ini terjadi karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dibanding yang dibutuhkan. Ketika jumlah barang tetap sedangkan uang yang beredar meningkat dua kali lipat, maka bisa terjadi kenaikan harga-harga hingga 100%.Hal ini bisa terjadi ketika pemerintah menerapkan sistem anggaran defisit, di mana kekurangan anggaran tersebut diatasi dengan mencetak uang baru. Namun hal ini malah membuat jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin bertambah dan mengakibatkan inflasi.
Penggolongan Inflasi
Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan:
- Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun).
- Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
- Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
- Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)
Dampak inflasi
- Dampak Inflasi Membuat Masyarakat menjadi enggan menabung di bank
Inflasi yang terjadi pada suatu negara salah satunya berdampak pada minat menabung masyarakatnya. Ketika inflasi terjadi, masyarakat cenderung enggan menabung di bank karena bunga tabungan lebih kecil dariada inflasi padahal pembayaran biaya administrasi tetap berjalan.
- Kemampuan ekspor negara melemah
Terjadinya inflasi juga akan berdampak pada ekspor barang atau jasa suatu negara. Daya saing barang ekspor biasanya mengalami penurunan sehingga menyebabkan berkurangnya devisa negara. Ketika inflasi terjadi, biaya ekspor menjadi lebih mahal dan menyebabkan kemampuan ekspor negara melemah.
- Dampak Inflasi Membuat Penetapan harga pokok dan harga jual menjadi sulit
Inflasi berdampak pada kalkulasi harga pokok. Prosentase inflasi di masa depan biasanya tidak dapat diprediksi secara akurat. Hal itu menyebabkan proses penetapan harga pokok dan harga jual menjadi ikut menjadi tidak akurat.
- Kemungkinan terjadinya peningkatan ekonomi Akibat Dampak Inflasi
Inflasi tidak hanya memberi dampak negatif saja namun bisa memberikan dampak positif. Dampak positifnya pada pendapatan masyarakat mungkin terjadi.Pada kondisi tertentu seperti ketika terjadi inflasi lunak, pengusaha akan terdorong untuk memperluas produksi sehingga perekonomian meningkat.Sayangnya, inflasi tetap akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat dengan penghasilan tetap karena harga barang atau jasa naik padahal nilai uang tetap.
Penghitungan Inflasi
Laju inflasi dapat dihitung dengan beberapa cara. Berikut ini adalah cara-cara untuk menghitungnya.
- Menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK): Cara ini merupakan cara yang paling sering digunakan untuk menghitung laju inflasi. Yaitu dengan cara menghitung harga rata-rata dari barang yang telah dibeli oleh para konsumen.
- Deflator PDB: Cara ini digunakan dengan cara menghitung besarnya perubahan yang terjadi pada harga barang-barang tertentu. Seperti harga barang produksi dalam negeri, harga barang baru, harga barang jadi, dan juga harga jasa.
- Menggunakan Indeks Harga Produsen: Cara ini dilakukan dengan cara menghitung harga yang dibutuhkan produsen untuk melakukan sebuah produksi. Misalnya menghitung harga bahan-bahan baku yang akan digunakan dan juga harga upah para buruh.
- Menggunakan Indeks Harga Komoditas: Cara yang satu ini dilakukan dengan menghitung harga-harga dari barang tertentu yang sudah ditentukan.
- Menghitung Indeks Biaya Hidup: Cara yang satu ini digunakan dengan cara menghitung biaya kehidupan masyarakat sehari-harinya.
Mengatasi Inflasi
Inflasi akan terus terjadi secara alami dan tidak dapat dicegah. Setiap negara bisa mengalami inflasi dan tidak dapat dihindari. Akan tetapi, inflasi tersebut masih dapat diperlambat dan diatasi dengan semaksimal mungkin dan akan membutuhkan penanganan yang serius untuk menghadapinya. Di bawah ini merupakan beberapa cara terbaik untuk menghadapi inflasi.
- Menghemat Pengeluaran Pemerintah
Care terbaik pertama yang bisa diandalkan untuk mengatasi inflasi adalah dengan menghemat pengeluaran pemerintah. Pemerintah bisa membatasi untuk melakukan pembelian ataupun permintaan barang dan jasa. Pemerintah juga bisa membatasi anggaran yang dikeluarkan untuk berbagai keperluan yang tidak perlu seperti melakukan studi banding.
- Menaikkan Tarif Pajak
Cara berikutnya untuk menekan inflasi adalah dengan menaikkan tarif pajak. Naiknya tarif pajak untuk perusahaan dan rumah tangga akan mengurangi dan membatasi tingkat konsumsi. Pengurangan tingkat konsumsi tersebut akan berpengaruh terhadap menurunnya harga suatu barang.
- Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Agar dapat menambah jumlah barang, pemerintah harus mengeluarkan aturan untuk meningkatkan jumlah produksi. Hal tersebut dapat dipenuhi dengan memberikan premi ataupun subsidi pada perusahaan yang dapat memenuhi target kuota tertentu. Selain itu juga, untuk meningkatkan jumlah barang yang beredar di pasaran pemerintah bisa melonggarkan keran impor dengan menurunkan bea masuk barang impor.
Demikian Penjelasan Tentang Pengertian Inflasi Adalah : Tingkat Inflasi, Faktor Penyebab, Penggolongan Inflasi, Dampak, Penghitungan dan Mengatasi Inflasi. Jangan Lupa selalu kunjungi referensisiswa.my.id untuk mendapatkan Artikel Lainnya. Terimakasih
Penelusuran yang terkait dengan Inflasi adalah
- deflasi adalah
- penyebab inflasi adalah
- contoh inflasi
- dampak inflasi adalah
- inflasi adalah brainly
- hiperinflasi adalah
- inflasi dan deflasi
- jenis-jenis inflasi
Post a Comment