Tata Cara Shalat Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari Beserta Penjelasannya Lengkap

Table of Contents


Gerhana adalah peristiwa langit di mana salah satu atau kedua benda langit (biasanya Matahari, Bulan, atau Bumi) berada dalam bayangan objek langit lainnya, yang mengakibatkan terhalangnya cahaya yang mencapai benda langit tersebut. Secara umum, ada dua jenis gerhana yang sering diamati:

  1.  **Gerhana Matahari**: Terjadi ketika Bulan berada di antara Matahari dan Bumi, sehingga sebagian atau seluruh cahaya Matahari terhalang oleh Bulan. Gerhana Matahari hanya terjadi pada saat bulan purnama.
  2.  **Gerhana Bulan**: Terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga Bumi menutupi sebagian atau seluruh cahaya Matahari yang biasanya dipantulkan oleh Bulan. Gerhana Bulan hanya terjadi pada saat bulan sabit.

 

 Dalam Islam sendiri terdapat amalan-amalan yang dianjurkan ketika terjadi gerhana.Salah satunya adalah mendirikan shalat. Secara umum, tata cara shalat gerhana tidak jauh berbeda dengan shalat wajib ataupun sunnah lainnya. Hanya saja, niat yang dilafalkan berbeda. Adapun, jumlah rakaat dari shalat gerhana adalah 2 rakaat.

 

 

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

 

Shalat gerhana bulan merupakan salah satu ibadah sunnah yang dikerjakan saat terjadi gerhana bulan. Berikut ini adalah tata cara pelaksanaannya berdasarkan informasi yang Anda berikan:

الصلاة جامعة رحمكم الله

 

  1. Niat: Mulailah dengan niat di dalam hati untuk melaksanakan shalat sunnah gerhana bulan, baik sebagai imam maupun makmum, karena Allah SWT. Bacaan latin niatnya adalah: "Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ", yang artinya, “Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

  2. Takbiratul Ihram: Setelah berniat, lanjutkan dengan takbiratul ihram.

  3. Membaca Al Fatihah dan Surat Lainnya: Kemudian membaca Surat Al Fatihah diikuti dengan surat atau ayat lainnya dalam Quran. Dalam shalat gerhana, disunnahkan membaca surat yang panjang dengan bacaan jahr (keras), terutama oleh imam.

  4. Ruku’: Sesudah membaca, lakukan ruku’. Sunnah untuk memperpanjang waktu ruku’ seperti waktu berdiri sembari membaca doa-doa yang ditentukan.

  5. I'tidal dan Sujud: Setelah ruku', kembali ke posisi berdiri (i'tidal) dan kemudian melakukan sujud. Di dalam sujud, berdoalah kepada Allah SWT.

  6. Tasyahud dan Salam: Setelah selesai melakukan rakaat pertama, lanjutkan ke rakaat kedua dengan langkah-langkah serupa. Selesai rakaat kedua, lakukan tasyahud akhir diikuti dengan salam untuk mengakhiri shalat.

  7. Khutbah: Setelah shalat gerhana, terdapat sunnah untuk mendengarkan atau menyampaikan khutbah yang berkaitan dengan kejadian gerhana dan pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa alam tersebut.

Sedangkan untuk detail lebih lanjut mengenai doa-doa khusus dan bacaan dalam shalat gerhana bulan, umat Islam dianjurkan untuk merujuk pada panduan dari ulama atau buku fiqih yang terpercaya.

Shalat gerhana bulan ini merupakan momen khusus di mana umat muslim diingatkan tentang kebesaran Allah SWT melalui kejadian alam yang spektakuler. Melalui ibadah ini, umat muslim dapat menambah ketakwaan mereka kepada Allah SWT.

 

 

Tata Cara Shalat Gerhana Matahari

 

Tata cara shalat gerhana matahari memiliki beberapa langkah sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

  1. Niat: Ushalli sunnatan likusufisy syamsi rak’ataini lillahi ta’ala. Mulailah dengan niat di dalam hati untuk melaksanakan shalat sunnah gerhana matahari, baik sebagai imam maupun makmum, karena Allah SWT.

  2. Takbiratul Ihram: Setelah berniat, lanjutkan dengan takbiratul ihram.

  3. Membaca Al Fatihah dan Surat Lainnya: Kemudian membaca Surat Al Fatihah diikuti dengan surat atau ayat lainnya dalam Quran. Dalam shalat gerhana, disunnahkan membaca surat yang panjang dengan bacaan jahr (keras), terutama oleh imam.

  4. Ruku’: Sesudah membaca, lakukan ruku’. Sunnah untuk memperpanjang waktu ruku’ seperti waktu berdiri sembari membaca doa-doa yang ditentukan.

  5. I'tidal dan Sujud: Setelah ruku', kembali ke posisi berdiri (i'tidal) dan kemudian melakukan sujud. Di dalam sujud, berdoalah kepada Allah SWT.

  6. Tasyahud dan Salam: Setelah selesai melakukan rakaat pertama, lanjutkan ke rakaat kedua dengan langkah-langkah serupa. Selesai rakaat kedua, lakukan tasyahud akhir diikuti dengan salam untuk mengakhiri shalat.

  7. Khutbah: Setelah shalat gerhana, terdapat sunnah untuk mendengarkan atau menyampaikan khutbah yang berkaitan dengan kejadian gerhana dan pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa alam tersebut.

Untuk informasi lebih detail mengenai doa khusus dan bacaan dalam shalat gerhana matahari, dianjurkan untuk merujuk pada panduan dari ulama atau buku fiqih yang terpercaya.

Shalat gerhana matahari ini merupakan momen khusus di mana umat muslim diingatkan akan kebesaran Allah SWT melalui kejadian alam yang luar biasa. Melalui ibadah ini, dapat memperkuat keimanan dan ketakwaan umat muslim kepada Allah SWT

 

Tata Cara Sholat Lengkap dengan Bacaannya

 

Sholat Lima Waktu (Sholat Fardhu):

  1. Sholat Subuh (2 Rakaat):

    • Niat: "Ushalli fardha Subuhi rak'ataini lillahi ta'ala."
    • Bacaan Rukun: Al-Fatihah (1x) + Surat pendek (biasanya Surat Al-Ikhlas atau Surat Al-Kafirun)
  2. Sholat Dhuha (Minimal 2 Rakaat, maksimal 8 Rakaat):

    • Niat: "Ushalli sunnata Dhuha'i rak'ataini lillahi ta'ala."
    • Bacaan Rukun: Al-Fatihah (1x) + Surat pendek
  3. Sholat Dzuhur (4 Rakaat):

    • Niat: "Ushalli fardha Dzuhuri arba'ataini lillahi ta'ala."
    • Bacaan Rukun: Al-Fatihah (1x) + Surat pendek
  4. Sholat Ashar (4 Rakaat):

    • Niat: "Ushalli fardha Ashri arba'ataini lillahi ta'ala."
    • Bacaan Rukun: Al-Fatihah (1x) + Surat pendek
  5. Sholat Maghrib (3 Rakaat):

    • Niat: "Ushalli fardha Maghribi thalathataini lillahi ta'ala."
    • Bacaan Rukun: Al-Fatihah (1x) + Surat pendek
  6. Sholat Isya (4 Rakaat):

    • Niat: "Ushalli fardha 'Isyai arba'ataini lillahi ta'ala."
    • Bacaan Rukun: Al-Fatihah (1x) + Surat pendek

 

 

Tata Cara Salat 5 Waktu dan Bacaannya

Berikut tata cara salat dan doa yang benar sesuai urutannya,

1. Takbiratul Ihram

Takbiratul ihram, yaitu membaca Allâhu Akbar saat memulai salat.

Gerakan ini adalah tata cara salat yang paling awal dan wajib dilakukan.Dengan takbiratul ihram, berarti umat Islam sudah benar-benar masuk dalam tata cara salat.Jadi, apa yang sebenarnya boleh dilakukan sebelum salat, seperti makan dan minum misalnya, saat itu sudah tak boleh lagi.

Cara melakukan takbiratul ihram adalah dengan mengangkat dua tangan sejajar dengan telinga dan mengucapkan, “Allâhu Akbar".

Bersamaan dengan takbiratul ihram, bacalah niat salat 5 waktu bahasa Arab atau dengan latin.

 

2. Membaca Doa Iftitah

Usai mengucapkan takbir pertama, maka lipat tangan di dada, tepatnya pada area yang mendekati hati.Tata cara salat selanjutnya, membaca doa iftitah berikut ini:

اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

“Allaahu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiiroo wasubhaanalloohi bukrotaw wa-ashiilaa.

Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaa wamaa ana minal musyrikiin.

Inna sholaatii wa nusukii wamahyaa wa mamaatii lillaahi robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin”.

 

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Tata cara salat yang selanjutnya adalah membaca surat Al-Fatihah. Membaca surat tersebut hukumnya wajib pada setiap rakaat salat,.Bila tidak bisa maka membaca ayat apa pun dalam surat dalam Al-Qur'an yang diketahuinya.Boleh juga membaca zikir-zikir bila tak satu pun ayat yang diketahui.Jika tetap tak bisa, maka cukup dengan berdiam yang lamanya seukuran orang membaca Al-Fatihah.

 

4. Membaca Surah Pendek

Tata cara salat Magrib ataupun salat 5 waktu lainnya, yakni dengan membaca surah pendek di setiap rakaat.Surah pendek bisa dibaca ketika selesai melafazkan surat Al-Fatihah di dalam hati.Surah pendek dibaca pada dua rakaat pertama.Untuk tata cara salat rakaat berikutnya hanya perlu membaca Al-Fatihah saja.

 

5. Rukuk dan Itidal

Dalam tata cara salat yang benar, mesti melakukan rukuk setelah selesai membaca Al-Fatihah dan surat pendek.Ketika rukuk,  harus sambil membaca:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

"Subhâna rabbiyal ‘adhîmi wa bihamdihi,"

Artinya: "Maha suci Tuhanku yang maha agung dengan segala pujian-Nya” sebanyak 3 kali.Setelah selesai rukuk,  bisa melakukan gerakan itidal dengan membaca:

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

“Sami’alloohu liman hamidah“.

Artinya: "Semoga Allah mengabulkan panjatan doa hamba yang memuji-Nya."

Bacaan tersebut diucapkan sekaligus mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga dan berdiri tegak.

Setelah itu, dilanjutkan membaca iktidal:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ

"Robbanaa lakal hamdu mil’as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi’ta min syai’in ba’du."
Artinya: "Wahai Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

 

6. Sujud dan Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah itidal, tata cara salat selanjutnya yakni sujud.Sujud adalah posisi yang dilakukan dengan meletakkan kedua telapak tangan dan menempelkan dahi serta hidung pada sajadah.Sujud sering dianggap sebagai bagian penting dalam tata cara salat 5 waktu.

Ketika sujud, bacaan salat lengkap latin yang perlu diucapkan 'dalam hati', yaitu:

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى

“Subhâna rabbiyal a’la wa bihamdihi,”

Artinya: "Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dengan segala pujian-Nya.” Dibaca sebanyak 3 kali.Setelah sujud,  bisa melakukan gerakan duduk di antara dua sujud.

Duduk di antara dua sujud dilakukan sambil membaca doa berikut:

رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى

"Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii."

Artinya: "Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, perbaikilah keadaanku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku."

7. Tasyahud Awal

Gerakan salat tasyahud awal dilakukan saat rakaat kedua pada salat Zuhur, Asar, Magrib dan Isya.Ini juga merupakan tata cara salat yang tidak boleh dilewatkan.Sambil melakukan duduk tasyahud awal,  bisa membaca doa berikut:

لتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

“Attahiyyatul mubarakaatus salawatut tayyibatu lillah. Assalamu alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh.

Assalamu alaina wa ala ibadillahis salihin. Asyhadu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah."

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, selawat dan kebaikan hanya bagi Allah.

Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang saleh.

Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah," (HR. Muslim).

8. Tasyahud Akhir

Sebelum mengucapkan salam, Moms atau Dads harus melakukan tasyahud akhir.Gerakan ini merupakan tata cara salat yang tidak boleh sampai dilewatkan oleh umat Muslim. dapat membaca doa berikut saat berada dalam posisi tasyahud akhir:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

"Alloohumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid.

Alloohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohim wa ‘alaa aali Ibroohimm innaka hamiidum majiid."

Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim.

Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga

Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia," (HR. Bukhari).

9. Salam

Tata cara salat yang terakhir adalah mengucapkan salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ

“Assalamu ‘alaikum warahmatullah”

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepada kalian."

Usai salat, dianjurkan untuk berdoa dan berzikir kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman:

فَٱصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ ٱلشَّمْسِ وَقَبْلَ ٱلْغُرُوبِ وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَأَدْبَٰرَ ٱلسُّجُودِ

"Faṣbir 'alā mā yaqụlụna wa sabbiḥ biḥamdi rabbika qabla ṭulụ'isy-syamsi wa qablal-gurụb. Wa minal-laili fa sabbiḥ-hu wa adbāras-sujụd."
Artinya: "Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya).

Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap selesai sembahyang."

Post a Comment