Kelangkaan: Pengertian, Jenis-jenis, Faktor, dan Dampak
Sumber Gambar: Brilio.net |
Pengertian Kelangkaan
Kelangkaan (scarcity) adalah kondisi
dimana sumber daya yang terbatas tidak dapat memenuhi kebutuhan manusia
yang tidak terbatas. Konsep kelangkaan merupakan konsep dasar dalam ilmu
ekonomi.
Secara umum, kelangkaan berarti ketidakcukupan sumber
daya untuk memenuhi kebutuhan. Sumber daya yang langka antara lain
waktu, uang, barang, jasa, dan sumber daya alam. Sedangkan kebutuhan
manusia sangat beragam dan terus bertambah seiring perkembangan
peradaban manusia.
Dalam ilmu ekonomi, kelangkaan adalah asumsi
fundamental yang mendasari seluruh analisis ekonomi. Karena sumber daya
langka sedangkan kebutuhan tak terbatas, maka diperlukan alokasi sumber
daya secara efisien dan efektif agar memberikan manfaat optimal bagi
masyarakat. Inilah inti dari ilmu ekonomi.
Dengan kata lain,
konsep kelangkaan mendorong manusia untuk membuat pilihan. Karena sumber
daya tidak mencukupi, manusia harus memutuskan penggunaan sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan mana yang diutamakan. Konsep inilah yang
disebut sebagai biaya peluang (opportunity cost).
Jenis-jenis Kelangkaan
Ada dua jenis kelangkaan, yaitu kelangkaan absolut dan kelangkaan relatif.
- Kelangkaan Absolut
Kelangkaan
absolut terjadi ketika suatu barang benar-benar langka dan tidak
tersedia dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya,
tanah pertanian subur yang sangat terbatas, tambang emas yang semakin
menipis, atau spesies hewan langka yang terancam punah.
Kelangkaan
absolut disebabkan oleh keterbatasan sumber daya alam, baik karena
proses alami maupun aktivitas manusia yang berlebihan. Kelangkaan jenis
ini sulit untuk diatasi karena memerlukan penemuan sumber daya baru.
- Kelangkaan Relatif
Kelangkaan
relatif terjadi ketika suatu barang masih tersedia dalam jumlah yang
cukup, tetapi distribusi dan alokasinya tidak merata sehingga ada
kelompok masyarakat yang tidak dapat mengaksesnya.
Misalnya,
beras secara keseluruhan mencukupi kebutuhan penduduk, namun karena
distribusi yang tidak merata menyebabkan ada daerah yang kekurangan
beras. Atau listrik tersedia di kota-kota besar tapi belum menjangkau
daerah pedalaman.
Kelangkaan relatif bersifat sementara dan dapat diatasi dengan kebijakan pemerataan distribusi barang.
- Perbedaan
Perbedaan
utama antara kelangkaan absolut dan relatif adalah pada ketersediaan
sumber dayanya. Kelangkaan absolut disebabkan sumber daya yang memang
terbatas, sedangkan kelangkaan relatif disebabkan distribusi yang tidak
merata meskipun sumber daya masih mencukupi.
Kelangkaan absolut
sulit diatasi tanpa penemuan sumber daya baru, sementara kelangkaan
relatif dapat diatasi dengan kebijakan pemerataan distribusi sumber daya
yang ada.
Faktor Penyebab Kelangkaan
- Salah satu faktor utama penyebab kelangkaan adalah keterbatasan sumber daya alam. Sumber daya alam seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, bijih logam, dan tanah subur terbatas jumlahnya. Seiring pertambahan jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan, sumber daya alam semakin langka.
- Keterbatasan teknologi dan modal juga berperan penting. Teknologi yang terbatas membuat sulit untuk mengeksploitasi sumber daya alam secara optimal. Demikian pula keterbatasan modal menghambat investasi untuk pengembangan teknologi dan infrastruktur guna meningkatkan produktivitas.
- Pertambahan jumlah penduduk yang cepat juga memicu kelangkaan. Semakin banyak jumlah penduduk, semakin tinggi pula kebutuhan akan barang dan jasa. Jika pasokan barang dan jasa tidak dapat mengimbangi permintaan akibat populasi yang terus bertambah, maka kelangkaan pun terjadi.
Dampak Kelangkaan
Kelangkaan sumber daya dapat menimbulkan berbagai dampak, diantaranya:
- Persaingan untuk memperoleh barang
Kelangkaan
sumber daya menyebabkan jumlah barang yang tersedia lebih sedikit
dibandingkan permintaan. Hal ini menciptakan persaingan di antara
konsumen untuk mendapatkan barang yang langka tersebut. Mereka berusaha
mendapatkan barang itu dengan berbagai cara, seperti mengantre lama atau
mencari di berbagai tempat. Persaingan ini dapat memicu konflik dan
ketegangan di masyarakat.
- Kenaikan harga barang
Kelangkaan
barang juga membuat harga barang menjadi naik. Karena barang langka,
penjual dapat menaikkan harga seenaknya karena tahu banyak konsumen yang
membutuhkan. Kenaikan harga ini membuat sebagian masyarakat tidak mampu
membeli barang tersebut. Harga yang melambung tinggi juga dapat memicu
inflasi.
- Timbulnya masalah ekonomi
Dampak jangka panjang dari
kelangkaan sumber daya adalah munculnya berbagai masalah ekonomi,
seperti pengangguran dan kemiskinan. Kelangkaan bahan baku industri
membuat perusahaan tidak dapat berproduksi secara maksimal, sehingga
terpaksa melakukan PHK karyawan. PHK karyawan ini menyebabkan
pengangguran. Daya beli masyarakat juga menurun akibat kenaikan harga
barang. Hal ini dapat mendorong kemiskinan.
Mengatasi Kelangkaan
Kelangkaan
sumber daya merupakan masalah yang dihadapi banyak negara. Beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelangkaan adalah:
- Efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya - Dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif, kita dapat memaksimalkan manfaat dari sumber daya terbatas yang ada. Misalnya, mengurangi pemborosan pangan, air, dan energi.
- Peningkatan produktivitas - Meningkatkan produktivitas dapat menghasilkan lebih banyak output dengan jumlah input yang sama. Misalnya, meningkatkan produktivitas pertanian dengan teknologi dan manajemen yang lebih baik.
- Pengembangan teknologi - Kemajuan teknologi dapat menciptakan cara baru untuk menggunakan sumber daya yang ada secara lebih efisien. Misalnya, penggunaan energi terbarukan, daur ulang, dan lain-lain. Teknologi juga dapat membantu menemukan sumber daya alternatif.
Dengan menerapkan ketiga hal
tersebut, diharapkan kita dapat memaksimalkan pemanfaatan sumber daya
yang ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kerja sama antar negara
juga penting untuk mengatasi masalah kelangkaan sumber daya secara
global.
Contoh Kelangkaan
Kelangkaan dapat terjadi pada berbagai jenis sumber daya, di antaranya:
- Kelangkaan Bahan Pangan
Bahan
pangan seperti beras, gandum, dan jagung dapat mengalami kelangkaan
jika produksi tidak mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat. Hal ini
dapat disebabkan oleh faktor alam seperti kekeringan, banjir, hama
tanaman, dan juga faktor produksi seperti keterbatasan lahan pertanian
dan teknologi. Kelangkaan bahan pangan berdampak pada kenaikan harga dan
sulitnya akses pangan.
- Kelangkaan Energi Fosil
Energi fosil
seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara semakin langka karena
cadangan yang terbatas dan lambat terbentuk. Penggunaan energi fosil
yang berlebihan tanpa diimbangi eksplorasi sumber baru menyebabkan
kelangkaan. Hal ini berdampak pada naiknya harga BBM dan listrik.
- Kelangkaan Air Bersih
Air
bersih menjadi langka akibat pencemaran lingkungan dan kerusakan
ekosistem. Bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas industri tanpa
pengelolaan yang baik turut mengurangi ketersediaan air bersih.
Kelangkaan ini menyebabkan kesulitan mendapatkan air bersih untuk
kebutuhan sehari-hari.
Kelangkaan pada sumber daya penting
tersebut perlu diatasi dengan pengelolaan yang bijaksana dan
berkelanjutan agar tidak semakin parah di masa mendatang.
Kelangkaan di Indonesia
Indonesia
merupakan negara berkembang yang masih menghadapi berbagai masalah
kelangkaan sumber daya. Beberapa contoh kelangkaan yang dialami
Indonesia antara lain:
- Kelangkaan Pangan
Indonesia pernah
mengalami kelangkaan beras pada tahun 1960an yang disebabkan oleh
pertumbuhan penduduk yang cepat melampaui produksi beras dalam negeri.
Kelangkaan beras ini berdampak pada krisis pangan dan malnutrisi di
Indonesia. Pemerintah berupaya mengatasinya dengan program swasembada
beras untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri.
- Kelangkaan Energi
Indonesia
menghadapi ancaman krisis energi akibat keterbatasan cadangan minyak
bumi dan gas. Hal ini disebabkan konsumsi BBM yang terus meningkat
seiring pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk. Pemerintah berupaya
mencari sumber energi alternatif seperti batubara, panas bumi, tenaga
air, dan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada BBM.
- Kelangkaan Air Bersih
Sebagian
wilayah di Indonesia mengalami kelangkaan air bersih akibat kerusakan
lingkungan dan eksploitasi berlebihan sumber air. Krisis air bersih
berdampak pada kesehatan dan sanitasi masyarakat. Pemerintah berupaya
meningkatkan konservasi air dan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS)
untuk mengatasi masalah ini.
Dengan mengatasi berbagai kelangkaan
sumber daya alam, Indonesia diharapkan dapat melanjutkan pembangunan
berkelanjutan untuk kesejahteraan rakyatnya.
Kelangkaan vs Pemborosan
Kelangkaan dan pemborosan adalah dua konsep yang berbeda meskipun terkait dengan sumber daya yang terbatas.
Kelangkaan
merujuk pada keterbatasan sumber daya alam dan barang ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas. Kelangkaan bersifat alami
karena sumber daya memang terbatas sedangkan kebutuhan manusia tidak
terbatas.
Sementara itu, pemborosan merujuk pada penggunaan
sumber daya secara berlebihan dan tidak efisien sehingga menimbulkan
dampak negatif. Pemborosan merupakan perilaku manusia, bukan kondisi
alami.
Contoh kelangkaan adalah keterbatasan lahan pertanian
sedangkan contoh pemborosan adalah penggunaan air dan listrik secara
berlebihan. Kelangkaan dapat diatasi dengan berbagai inovasi dan
teknologi sedangkan pemborosan dapat dicegah dengan meningkatkan
efisiensi dan disiplin.
Dengan demikian, kelangkaan dan
pemborosan memiliki perbedaan mendasar. Kelangkaan bersifat alami
sedangkan pemborosan merupakan ulah manusia. Keduanya perlu ditangani
dengan cara yang berbeda untuk menjaga keberlanjutan sumber daya.
Kelangkaan dan Pilihan
Kelangkaan
sumber daya menyebabkan setiap individu dan masyarakat harus membuat
pilihan dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Konsep biaya
peluang atau opportunity cost sangat penting dalam pembuatan keputusan
ekonomi.
Biaya peluang merupakan nilai dari pilihan terbaik
berikutnya yang harus dikorbankan ketika memilih satu pilihan. Misalnya,
jika seseorang memilih untuk berkuliah, maka biaya peluangnya adalah
upah yang bisa didapat jika langsung bekerja.
Karena sumber daya
terbatas, setiap pilihan akan menyebabkan pengorbanan atas pilihan lain
yang sebenarnya layak dipertimbangkan. Oleh karena itu, alokasi sumber
daya yang efisien sangat penting agar pilihan yang diambil memberikan
manfaat maksimal bagi individu dan masyarakat.
Prioritas
pengalokasian sumber daya terbatas perlu mempertimbangkan kebutuhan
mendasar, produktivitas ekonomi, dan pemerataan. Misalnya dalam
penganggaran negara, alokasi untuk pendidikan dan kesehatan dasar perlu
diutamakan agar sumber daya manusia berkualitas dan produktif.
Dengan
memahami konsep biaya peluang dan prioritas alokasi, diharapkan
masyarakat bisa membuat keputusan ekonomi yang rasional dan tepat guna
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang langka.
Kesimpulan
Kelangkaan
adalah kondisi dimana sumber daya yang terbatas tidak dapat memenuhi
kebutuhan yang tak terbatas. Ada beberapa jenis kelangkaan seperti
kelangkaan absolut dan relatif.Faktor-faktor penyebab kelangkaan
antara lain pertambahan penduduk, keterbatasan sumber daya alam, dan
distribusi yang tidak merata. Kelangkaan berdampak pada timbulnya
persaingan dan konflik dalam memperoleh sumber daya yang langka.
Kelangkaan
dapat diatasi dengan berbagai cara seperti efisiensi dan substitusi
sumber daya. Pemerintah juga dapat mengambil kebijakan untuk mengatasi
kelangkaan seperti penetapan harga maksimum dan pajak.Secara
ringkas, kelangkaan merupakan kenyataan ekonomi yang harus dihadapi
setiap masyarakat. Kelangkaan memengaruhi perilaku ekonomi dan keputusan
alokasi sumber daya. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan bijaksana
untuk mengelola sumber daya yang langka agar dapat dimanfaatkan secara
optimal dan berkeadilan.
Post a Comment