Ketahui Perlengkapan Tarian Jawa Beserta Penjelasannya Secara Lengkap

Table of Contents

 


Indonesia memiliki beragam jenis tari tradisional, dengan perkiraan mencapai 300 jenis tari yang berbeda-beda di berbagai daerah.

Setiap jenis tari memiliki gerakan yang khas dan peralatan tari yang berbeda. Peralatan tari ini dikenal sebagai properti tari, yang merupakan benda-benda yang membantu penari dalam penampilannya.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, peralatan tari bervariasi tergantung pada jenis tari tersebut. Peralatan tari Jawa berbeda dengan peralatan tari dari daerah lain. Apa saja peralatan tari Jawa yang biasa digunakan? Temukan penjelasannya dalam artikel berikut ini.

 

Perlengkapan Tarian Jawa

Menurut Robby Hidajat dalam buku "Wawasan Seni Tari Pengetahuan Praktis bagi Guru Seni Tari" (2005), properti merupakan alat yang mendukung ekspresi gerak dan memiliki fungsi karena identitasnya sebagai peralatan. Sementara itu, Nurul Fauziah, dkk dalam jurnal "Properti sebagai Media Stimulus untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa" (2013) menjelaskan bahwa properti tari digunakan untuk mencerminkan karakter penari atau makna dalam tarian. Dalam setiap pertunjukan seni tari, properti yang digunakan selalu berbeda. Tujuannya adalah agar pertunjukan menjadi lengkap dan tentu saja lebih indah saat dipertontonkan.

Perlengkapan dalam tarian Jawa dapat bervariasi tergantung pada jenis tariannya. Namun, ada beberapa perlengkapan umum yang sering digunakan dalam tarian Jawa. Berikut adalah beberapa perlengkapan yang umumnya digunakan dalam tarian Jawa:

  1. Kain Batik: Kain batik merupakan pakaian tradisional yang sering digunakan dalam tarian Jawa. Kain batik digunakan sebagai sarung atau kain panjang yang melilit tubuh penari atau sebagai selendang yang dikalungkan di pundak.

  2. Selendang: Selendang adalah seutas kain panjang yang digunakan untuk melilit tubuh atau dijadikan aksesoris pada bagian kepala atau bahu penari. Selendang bisa beraneka warna dan motif sesuai dengan jenis tariannya.

  3. Kipas: Kipas merupakan aksesoris yang sering digunakan dalam tarian Jawa. Kipas digunakan untuk menambah kegrasian gerakan tarian, terutama dalam tarian yang menekankan gerakan tangan dan pergelangan tangan yang lemah lembut.

  4. Topeng: Topeng adalah atribut penting dalam beberapa jenis tarian Jawa, seperti Tari Topeng dan Tari Reog Ponorogo. Topeng-topeng ini memiliki berbagai macam bentuk dan warna yang melambangkan karakter atau tokoh dalam cerita atau legenda tradisional.

  5. Mahkota atau Hiasan Kepala: Mahkota atau hiasan kepala sering digunakan dalam tarian-tarian keraton Jawa, seperti Tari Srimpi dan Tari Bedhaya. Mahkota ini biasanya terbuat dari logam, perak, atau emas dan dihiasi dengan berlian atau batu mulia.

  6. Perhiasan: Penari Jawa juga sering mengenakan perhiasan tambahan seperti kalung, gelang, atau anting-anting. Perhiasan ini dapat menambah keindahan dan keanggunan penampilan penari.

  7. Gamelan: Gamelan merupakan ansambel musik tradisional Jawa yang sering mengiringi tarian Jawa. Gamelan terdiri dari berbagai instrumen seperti gong, kendang, saron, slenthem, dan lain-lain. Musik gamelan memberikan ritme dan suasana khas dalam tarian Jawa.

  8. Sanggar atau Latar: Sanggar atau latar adalah tempat di mana tarian Jawa dipentaskan. Sanggar bisa berupa panggung atau area terbuka yang didekorasi sesuai dengan tema atau konsep tarian yang akan ditampilkan.

  9. Alat Musik Lainnya: Selain gamelan, ada juga alat musik lainnya yang digunakan dalam beberapa jenis tarian Jawa, seperti angklung, rebab, suling, atau kendang. Alat musik ini memberikan variasi suara dan nuansa musik yang khas dalam pertunjukan tari.

  10. Pakaian Khusus: Beberapa jenis tarian Jawa, seperti Tari Merak, Tari Jathilan, atau Tari Ketoprak, memiliki pakaian khusus yang digunakan oleh penari. Pakaian khusus ini biasanya terdiri dari kostum yang mencerminkan karakter atau tema dari tarian tersebut.

Perlengkapan dalam tarian Jawa tidak hanya berfungsi sebagai atribut penampilan, tetapi juga sebagai simbol budaya dan identitas tradisional. Setiap perlengkapan memiliki makna dan nilai estetika yang mendalam dalam konteks tarian Jawa.

 

 Contoh Tari Tradisional dari Jawa

Tarian Jawa adalah ragam tarian tradisional yang berasal dari Jawa, Indonesia. Tarian ini memiliki nilai artistik, budaya, dan sejarah yang kaya..Berikut adalah beberapa contoh tarian Jawa yang terkenal:

  1. Tari Gambyong: Tari Gambyong berasal dari istana keraton Jawa dan biasanya ditampilkan oleh para penari wanita. Gerakan yang lemah lembut dan elegan menggambarkan keanggunan dan kehalusan budaya Jawa.

  2. Tari Srimpi: Tari Srimpi adalah tarian tradisional Jawa yang ditampilkan oleh sekelompok penari wanita yang berpakaian indah dengan hiasan kepala yang khas. Gerakan tari ini terinspirasi oleh gerakan anggun putri keraton.

  3. Tari Bedhaya: Tari Bedhaya merupakan tarian sakral yang biasanya ditampilkan dalam upacara keagamaan di keraton Jawa. Tarian ini memiliki makna spiritual dan dianggap sebagai bentuk persembahan kepada para leluhur.

  4. Tari Jathilan: Tari Jathilan adalah tarian yang unik karena melibatkan penari yang mengendarai kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu. Tarian ini sering diiringi oleh musik gamelan dan dianggap sebagai bentuk ekspresi spiritual.

  5. Tari Merak: Tari Merak berasal dari daerah Banyumas, Jawa Tengah. Tarian ini menggambarkan gerakan-gerakan yang mengimitasi burung merak, termasuk pembukaan dan penutupan ekor yang indah.

  6. Tari Topeng: Tari Topeng adalah tarian yang melibatkan penggunaan topeng sebagai atributnya. Topeng-topeng ini mewakili karakter atau tokoh dalam cerita atau legenda tradisional.

  7. Tari Serimpi Gondokusumo: Tari Serimpi Gondokusumo merupakan tarian yang menceritakan tentang kehidupan dan perjuangan seorang putri keraton dalam mencari jati dirinya. Gerakan tari ini menggambarkan kelembutan, keanggunan, dan kekuatan wanita.

  8. Tari Ketoprak: Tari Ketoprak adalah gabungan antara tarian dan teater yang menceritakan cerita-cerita legendaris atau mitologi Jawa. Pementasan tari ketoprak biasanya juga melibatkan dialog dan musik.

  9. Tari Reog Ponorogo: Tari Reog Ponorogo berasal dari daerah Ponorogo, Jawa Timur. Tarian ini menampilkan penari yang mengenakan topeng singa atau macan yang besar dan diiringi oleh musik gamelan yang kuat dan ritmis.

  10. Tari Tayub: Tari Tayub adalah tarian yang melibatkan penari wanita dan penonton yang berinteraksi secara langsung. Tarian ini sering diiringi oleh musik gamelan dan lagu-lagu yang berisi pujian atau rayuan.

Setiap tarian Jawa memiliki ciri khasnya sendiri dalam gerakan, kostum, musik, dan cerita yang diwakilinya. Tarian-tarian tersebut merupakan bagian penting dari warisan budaya Jawa dan terus dilestarikan dan dipertahankan hingga saat ini.

 

Post a Comment